Penelitian ini menganalisis risk adjusted return dari perusahaan Multi Finance yang telah go public atau
menawarkan saham perusahaan untuk diperjual belikan oleh masyarakat luas, di Indonesia dengan
menggunakan Sharpe Index, Treynor Ratio, dan Jensen Alpha. Perusahaan yang dievaluasi adalah Adira
Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), Buana Finance Tbk (BBLD), BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN),
Batavia Prosperindo Finance Tbk (BPFI), Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), Danasupra Erapacific
Tbk (DEFI) , Fuji Finance Indonesia Tbk (FUJI), Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA), Intan Baruprana
Finance Tbk (IBFN), Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS), Mandala Multifinance Tbk (MFIN), Pool Advista
Finance Tbk (POLA), Tifa Finance Tbk (TIFA), Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS), Verena Multi
Finance Tbk (VRNA), Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF). Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah harga penutupan mingguan masing-masing perusahaan, sedangkan risk free rate diambil dari
kurs Bank Indonesia (BI) selama periode Mei 2017 sampai Mei 2021. Data diperoleh dari Yahoo Finance
dan website resmi Bank Indonesia.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa berdasarkan Sharpe Index dan Jensen Alpha, semua
perusahaan Multi Finance yang terdaftar di Indonesia merupakan pilihan investasi yang baik, karena
mereka dapat memperoleh skor positif pada kedua pengukuran, yang menunjukkan bahwa semua
perusahaan berkinerja lebih baik daripada risk free rate per total risk jika dilihat berdasarkan Sharpe Index,
dan lebih baik dari pasar jika dilihat berdasarkan Jensen Alpha. Namun, hanya 13 perusahaan yang mampu
berkinerja lebih baik daripada risk free rate berdasarkan Treynor Ratio, yang berarti bahwa 13 perusahaan
tersebut merupakan pilihan investasi yang baik dan berkinerja lebih baik daripada risk free rate per
systematic risk. 3 perusahaan, IBFN, HDFA, dan TRUS tidak dapat mencapai skor positif dalam
pengukuran ini, yang berarti bahwa 3 perusahaan tersebut merupakan investasi yang tidak baik dan
berkinerja lebih buruk dibandingkan risk free rate per systematic risk. TIFA adalah perusahaan yang
memiliki kinerja terbaik dalam penelitian ini, karena berhasil mencapai skor tertinggi dalam Sharpe Index
dan secara konsisten mencetak skor dalam nomor 4 teratas di 2 ukuran lainnya. Di sisi lain, CFIN adalah
perusahaan dengan kinerja terburuk dalam penelitian ini karena mencetak hasil terburuk pada Sharpe Index
dan Jensen Alpha bersamaan dengan skor terburuk keempat pada Treynor Ratio.
Investor atau Calon Investor diharapkan menggunakan hasil penelitian ini sebagai bagian dari analisis yang
lebih besar sebelum berinvestasi. Lebih bijaksana untuk menganalisis perusahaan lebih lanjut menggunakan
berbagai metrik yang berbeda untuk menemukan opsi investasi terbaik. Peneliti selanjutnya sebaiknya
menggunakan lebih banyak pengukuran untuk memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai
ABSTRAK
risiko yang disesuaikan dengan pengembalian perusahaan Multi Finance yang terdaftar di Indonesia.
Beberapa contohnya adalah dengan menggunakan Adjusted Sharpe Index untuk menghilangkan bias dalam
memperkirakan standar deviasi atau Information Ratio untuk menghitung kelebihan pengembalian terhadap