Perkembangan teknologi Internet of Things (IoT) saat ini sangat melesat dengan
banyaknya perangkat tertanam yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
berbagai permasalahan di dunia. Multimedia IoT (M-IoT) adalah tren IoT yang
berfokus pada penerapan sensor multimedia dan secara umum melibatkan data
multimedia. Salah satu implementasi dari M-IoT pada lapisan infrastruktur adalah
dengan jaringan nirkabel yang dapat disebut Wireless Sensor Network (WSN).
Kinerja dari WSN dapat dinilai dengan mengukur throughput dari komunikasi pada
jaringan tersebut. Dengan teknologi yang ada saat ini, data throughput komunikasi
pada WSN dapat diambil untuk kebutuhan tertentu. Beberapa peluang yang dapat
dilakukan dari data yang dapat diperoleh adalah analisis statistik dalam rangka
memahami data lebih dalam dan pemodelan pembelajaran mesin mendalam dalam
rangka memprediksi nilai throughput mendatang. Pada penelitian ini, dilakukan
analisis data throughput pada sistem WSN multimedia untuk mengamati
karakteristik dari WSN multimedia tersebut. Selain itu, pada penelitian ini, model
pembelajaran mesin mendalam dirancang untuk memprediksi nilai throughput ke
depan dengan acuan arsitektur Long Short Term Memory (LSTM). Sistem WSN
acuan yang digunakan adalah WSN multimedia berbasis software defined network
(SDN) dengan protokol komunikasi Constrained Application Protocol (CoAP)
yang dimodifikasi dengan tambahan parameter panjang sequence dan kemampuan
kontroler untuk menerima informasi throughput. Analisis dilakukan dengan
mengamati pengaruh parameter uji yaitu jumlah perangkat dan panjang sequence
terhadap nilai throughput. Selanjutnya pemodelan dengan regresi dilakukan untuk
memprediksi nilai throughput terhadap parameter uji. Model tersebut digabungkan
dengan pembelajaran mesin mendalam yang dirancang dengan berbagai tingkat
kompleksitas dan mengacu kepada arsitektur LSTM many-to-many. Evaluasi
dilakukan dengan mengukur keakuratan arsitektur tersebut dalam memprediksi dan
durasi eksekusinya. Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa penambahan model
regresi sedikit meningkatkan akurasi prediksi throughput, semakin kompleks
arsitektur maka akurasi juga sedikit meningkat namun waktu eksekusi menjadi
lebih lama dan underfitting masih terindikasi pada seluruh model.