ABSTRAK:Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) meminta masyarakat untuk tidak bersikap curiga atau apriori terhadap penempatan limbah kegiatan industri pertambangan (tailing) di darat dan laut mengingat perkembangan teknologi pemrosesan tambang yang kian canggih dewasa ini.
"Hanya saja, pertimbangan utama dalam memilih sistem penempatan limbah tersebut tetap harus didasari pada dampaknya terhadap lingkungan hidup dan bukan atas pertimbangan biaya," tegas Ketua Umum Perhapi, Prof Dr Ir Irwandy Arif, dalam seminar Penanganan Limbah Pertambangan di Kampus Universitas Indonesia (UI) Jakarta, Kamis (14/12).
Menurut Guru Besar Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu, dari hasil kajiannya selama ini menunjukkan bahwa penempatan limbah pertambangan tidak selalu berdampak negatif bagi lingkungan sepanjang dilakukan dengan mempertimbangkan kaidah lingkungan hidup yang bertanggung jawab ...