Auskultasi merupakan langkah awal yang dilakukan saat deteksi penyakit kardiovaskular.
Auskuktasi adalah metode mendengarkan suara internal tubuh mengunakan stetoskop. Hasil
auskultasi kemudian diterjemahkan oleh tenaga medis tentang kondisi kesehatan
kardiovaskular pasien. Interprestasi suara hasil auskultasi dapat berbeda antara satu orang
tenaga medis dengan yang lainnya. Ineterpretasi hasil aukultasi masih bersifat subjektif.
Kebenaran hasil interpretasi suara bergantung pada kemampuan pendengaran dan
pengalaman mereka dalam bidang auskultasi. Kekurangan dari sistem auskultasi membuat
deteksi penyakit jantung dilakukan dengan metode lebih lanjut sehinga membutuhkan analisis
lebih kompleks dan biaya yang lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan rancangan sistem
yang dapat melakukan deteksi sinyal suara jantung menggunakan suara hasil auskultasi.
Metode ini dapat melakukan deteksi kondisi kardiovaskular pasien secara objektif, sehingga
dapat membantu mengatasi permasalahan perbedaan interpretasi oleh tiap-tiap tenaga medis.
Pada penelitian ini kami merancang model yang dapat melakukan klasifikasi terhadap sinyal
suara jantung hasil auskultasi menggunakan pembelajaran mesin. Rekaman suara hasil
auskultasi dilakukan ekstraksi fitur menggunakan Mel-Frequency Cepstal Coefficient
(MFCC). Kemudian dilakukan reduksi dimensi fitur menggunakan Principal Component
Analysis (PCA). Fitur yang telah di ekstraksi dan direduksi dilakukan pengelompokan
menjadi dua ketegori normal dan abnormal menggunakan alogritma Convolutional Neural
Network (CNN). Rancangan model dilakukan penyesuasian sedemikian rupa untuk
memperoleh hasil optimal. Modifikasi dilakukan pada jumlah dense layer, pembobotan data,
serta hyperparameter tuning dengan melakukan penyesuaian parameter jumlah epoch, ukuran
learning rate, dan batch size. Data yang digunakan pda prlatihan algoritma bersumber dari
Physhionet heart Challenge 2016. Berdasarkan penelitian terhadap 300 dataset diperoleh
akurasi model yang dirancang unutk klasifikasi adalah 83%