digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-BAB6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP FRANSISKUS X DHIAS 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Abstrak : Secara tradisional, serbuk cangkang telur ayam digunakan sebagai bedak tabur yang berfungsi juga sebagai tabir surya. Ada dua mekanisme umum kerja tabir surya yaitu pemblok fisik (memantulkan radiasi) dan penyerap kimia (menyerap radiasi). Mekanisme pemblok fisik terjadi pada zat dengan ukuran partikel yang kecil. Pada percobaan ini cangkang telur dihaluskan menggunakan blender dan ball mill sampai diperoleh ukuran partikel terkecil, kemudian dibuat sediaan krim karena adanya fasa minyak dapat meningkatkan aktivitas tabir surya. Selanjutnya adalah orientasi basis, pengembangan formula krim dan dievaluasi stabilitas fisiknya. Formula krim terbaik yang diperoleh ditentukan aktivitas pelindung suryanya pada kelinci albino galur New Zealand. Distribusi hasil penghalusan cangkang telur pada 50-99 mikron adalah 5,453 % +/- 3,63. Formula krim terbaik menggunakan emulgator kombinasi kalium hidroksida, asam stearat dan lanolin dengan tipe emulsi air dalam minyak (a/m). Nilai FPS krim dengan serbuk cangkang telur 5, dan 10 % adalah 4,77, sedangkan dan 5,96.