digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Wungu Mandala Tungguaji
PUBLIC Alice Diniarti

Kebutuhan energi terus bertambah seiring berjalannya waktu. Di sisi lain, sumber energi konvensional semakin menipis. Di balik hal tersebut, Indonesia masih memiliki masyarakat yang belum dapat menikmati energi listrik selama 24 jam. Hal ini membuat dibutuhkannya teknologi konversi energi dengan umpan bahan bakar terbarukan dengan efisiensi yang tinggi. Fuel cell menjadi salah satu alternatif yang dapat mengonversi energi kimia secara langsung menjadi energi listrik. Solid Oxide Fuel Cell (SOFC) adalah salah satu fuel cell bertemperatur tinggi yang memiliki perkembangan yang menjanjikan. Bahan bakar biogas dapat diperoleh dari limbah. Hal ini membuat biogas unggul dari segi ketersediaan dibanding hidrogen. SOFC berbasis elektrolit Calcia-Stabilized Zirconia (CSZ) telah dikembangkan di ITB sebelumnya. Kinerja SOFC ini perlu diteliti lebih lanjut untuk penggunaan biogas sebagai bahan bakar. Kinerja sel SOFC dapat diuji dengan simulasi untuk mengetahui pengaruh variabel variasi terhadap kinerja SOFC. Simulasi dilakukan dengan perangkat lunak ASPEN Plus, STANJAN, dan Ms. Excel. Simulasi disusun bedasarkan persamaan yang mempresentasikan daya hasil keluaran operasi. Penelitian terkait sel SOFC sebelumnya di lab KPEE ITB digunakan sebagai parameter dalam menjalankan simulasi. Melalui simulasi, pengaruh laju alir bahan bakar, nisbah kukus/karbon, temperatur operasi, dan jumlah thermally self-sustain SOFC pada variasi bahan bakar dapat diketahui. Simulasi sel SOFC yang telah dibuat divalidasikan dengan literatur yang ada. Setelah dilakukan validasi, maka didapatkan kesimpulan bahwa kenaikan laju alir meningkatkan daya keluaran SOFC, kenaikan nisbah kukus/karbon menurunkan daya keluaran SOFC tetapi menurunkan resiko coking, kenaikan temperatur meningkatkan daya keluaran SOFC dengan temperatur optimum ada pada 900OC, serta jumlah sel yang diperlukan untuk mencapai thermally self-sustain SOFC adalah 3.