Masalah yang paling umum dalam manajemen proyek konstruksi gedung yang dihadapi oleh perusahaan desain teknik adalah kegagalan desain. Kegagalan desain didefinisikan sebagai kegagalan desain teknik untuk memenuhi harapan klien dan/atau standar teknik. Efek dari kegagalan desain dapat menyebabkan biaya tambahan yang tidak direncanakan selama konstruksi, pengerjaan ulang besar-besaran selama desain atau konstruksi, atau bahkan risiko keselamatan bagi pengguna.
Studi kasus di PLANA (sebuah perusahaan multinasional building engineering) menunjukkan bahwa masalah kegagalan desain dapat dimitigasi dengan mencari akar penyebab masalah sebelumnya dan memilih perbaikan dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process dengan masukan dari ahli internal dan independen. Penyebab umum kegagalan desain yang dibahas dalam studi kasus ini adalah input desain yang salah, proses rekayasa yang salah, dan kurangnya koordinasi. Masalah utama yang ditemukan dalam penelitian ini adalah metode pengumpulan kebutuhan dan masalah tambahan masalah manajemen tugas & masalah manajemen kualitas juga ditemukan di dalam perusahaan.
Proses penelitian dimulai dengan melakukan focus discussion group (FGD) dengan perwakilan tim proyek untuk menemukan akar penyebab keluhan klien dalam 1 tahun terakhir. Hasil dari FGD digunakan sebagai masukan untuk wawancara terstruktur dengan pakar manajemen tingkat atas untuk menciptakan solusi yang mungkin. Rekomendasi akhir dipilih dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan mempertimbangkan masukan dari pakar internal dan eksternal.