2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-COVER.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 1.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 2.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 3.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 4.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 5.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-BAB 6.pdf
2007 TA PP ERIKSON DANIEL dan GINANJAR HS 1-PUSTAKA.pdf
Abstrak:
Simpang sebagai prasarana transportasi harus dapat melayani arus kendaraan yang melewati simpang tersebut. Simpang-simpang di sepanjang ruas Jl. Soekarno Hatta seperti di Jalan soekarno Hatta dan Jalan Moh. Toha sudah memiliki derajat kejenuhan yang tinggi yang menandakan bahwa simpang memerlukan penanganan. Penanganan yang dilakukan antara lain mengatur ulang sinyal lalu lintas, melebarkan kaki simpang dan membangun simpang tak sebidang. Parameter sebuah penanganan baik atau tidaknya, diukur dari kinerja simpang, yaitu derajat kejenuhan,
tundaan simpang, dan panjang antrian. Untuk penanganan-penanganan simpang yang membutuhkan biaya besar, perlu dianalisis kelayakan penanganan terhadap manfaat yang dihasilkan secara ekonomi. Manfaat manfaat yang dihasilkan antara lain manfaat yang dapat diperkirakan, yaitu penghematan BOK dan penghematan nilai waktu. Namun ada juga penghematan yang tidak bisa diperkirakan, seperti faktor keselamatan, polusi udara dan suara, pengembangan daerah, peningkatan taraf hidup, dll.
Proses analisis pada Tugas Akhir ini bermula dari pengecekan kinerja simpang eksisting terhadap parameter kinerja simpang, lalu menerapkan alternatif alternatif penanganan untuk mendapatkan strategi penanganan yang akan dilakukan dengan parameter bahwa strategi penanganan yang terpilih dapat melayani simpang kajian sampai akhir tahun prediksi. Setelah itu dianalisis kelayakan strategi penanganan secara ekonomi.
Dari hasil analisis, penanganan dengan mengatur ulang sinyal lalu-lintas tidak dapat menangani kondisi simpang untuk beberapa tahun ke depan. Untuk analisis dengan volume eksisting, nilai derajat kejenuhan simpang yang diberikan adalah sebesar 1,065. Untuk penanganan dengan pelebaran jalan akan dilakukan pelebaran kaki simpang pendekat Barat-Timur dan Utara Selatan sesuai dengan hasil analisis. Pelebaran kaki simpang dapat melayani simpang dari tahun 2007 sampai dengan 2012 dengan derajat kejenuhan maksimum pada akhir tahun 2012 sebesar 0,867. untuk penanganan dengan Fly Over, hasil analisis
menunjukkan bahwa akan dibangun Fly Over bentang Barat Timur yang akan melayani lalu lintas sampai akhir tahun 2032 dengan deraat kejenuhan maksimum pada akhir tahun 2032 sebesar 1,058. Analisis Kelayakan Ekonomi untuk implementasi strategi penanganan terpilih memberikan nilai IRR di atas suku bunga bank yaitu 46%, sehingga dapat dikatakan bahwa strategi penanganan layak secara
ekonomi.