digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP DIAN PERDANA DARMAWAN 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Abstrak: Banyak senyawa aktif yang dikembangkan untuk obat merupakan senyawa yang sukar larut dalam air, hal ini dapat menyebabkan masalah dalam absorpsinya setelah pemberian secara oral sehingga dapat menghasilkan ketersediaan hayati yang rendah dan atau bervariasi. Disamping itu, beberapa senyawa aktif bersifat iritan pada saluran cerna atau sangat sensitif terhadap kondisi saluran cerna sehingga menyulitkan dalam pengembangan formulasinya terutama untuk sediaan oral. Salah satu pendekatan inovatif yang sekarang banyak diteliti adalah penerapan nanoteknologi untuk menghasilkan partikel atau sistem pembawa berukuran nanometer (1-1000 nm). Nanopartikel dalam bidang farmasi mempunyai dua pengertian yaitu senyawa obat melalui suatu cara tertentu berukuran nanometer dan senyawa obat dienkapsulasi dalam suatu sistem pembawa tertentu berukuran nanometer. Pada kasus pertama, pengurangan ukuran partikel sampai berukuran nanometer ditujukan untuk obat yang sukar larut dalam air, untuk meningkatkan kelarutan. Pada kasus kedua, ditujukan untuk obat yang iritan pada saluran cerna atau stabilitas dan absorpsivitas di saluran cerna bermasalah seperti protein terapetik. Nanocarrier yang sampai sekarang sudah dikembangkan di bidang farmasi adalah liposom, dendrimer, misel, karbon nanotube, dan nanocarrier polimerik (Rawat et al., 2006). Pembuatan nanocarrier dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti emulsifiksi-penguapan, self assembly, spray drying, freeze drying, cairan superkritik, dan homogenisasi bertekanan tinggi (Gupta and Kompella, 2006). Pada pembuatan nanocarrier dengan cara emulsifikasi-penguapan pelarut, digunakan alat homogeniser berkecepatan tinggi sehingga dihasilkan globul-globul berukuran dalam skala nanometer Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan sistem pembawa obat berbasis nanopartikel, menggunakan polimer (polimeric nanocarrier) untuk pemberian oral. Berbagai faktor yang berpotensi mempengaruhi proses pembentukan nanocarrier seperti kecepatan homogenisasi (emulsifikasi), jenis polimer, jenis dan konsentrasi emulgator diteliti terhadap karakteristik dasar nanocarrier yang dihasilkan yaitu ukuran dan morfologi partikel. Pada penelitian pendahuluan ini akan diteliti kemungkinan pengembangan nanocarrier yang mengandung senyawa aktif. Sebagai model senyawa aktif digunakan papain (makromolekul) dan INH (mikromolekul).