digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-COVER.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 1.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 2.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 3.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 4.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 5.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-BAB 6.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

2007 TA PP BRORY NING YONNATA 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Vika Anastasya Kovariansi

Pendahuluan: Rumah sakit adalah organisasi kompleks yang menggunakan gabungan peralatan ilmiah khusus dan rumit, dikelola oleh satuan personel yang terlatih dan terdidik dalam ilmu modern yang diadakan untuk tujuan perbaikan dan pemeliharaan kesehatan yang baik (Hassan,1986). Rumah sakit terdiri atas beberapa unit/ instalasi, salah satu diantaranya adalah Unit Perawatan Intensif. Unit Perawatan Intensif adalah suatu daerah khusus di rumah sakit yang memberikan pelayanan maksimum, dukungan dari fungsi vital dan terapi yang pasti untuk penderita dengan kegagalan akut tetapi dapat berubahubah, kegagalan multi dari sistem vital (paruparu, jantung, ginjal, dan sistem saraf). Selain itu, unit perawatan intensif juga didefinisikan sebagai suatu tempat dilakukannya pemantauan intensif terusmenerus dan kegiatan pendukung kehidupan serta terapi pasti pada penderita dengan penyakit/kondisi yang mengancam kehidupan (McLeod, 1981). Di instalasi ini, penderita umumnya menerima perawatan dari berbagai dokter sehingga seorang penderita dapat menerima berbagai obat dari berbagai dokter tanpa adanya komunikasi satu sama lain (polifarmasi). Keadaan ini dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti duplikasi, kombinasi antagonis dan interaksi penggunaan obat yang salah. Untuk mencegah hal yang tak diinginkan tersebut, maka IFRS harus melakukan praktek farmasi klinik yang salah satunya adalah Evaluasi Penggunaan Obat (EPO), dengan tujuan mengurangi kesalahan pemberian dan meningkatkan penulisan obat secara tepat dan rasional. Evaluasi penggunaan obat (EPO) merupakan suatu program jaminan mutu yang terstruktur dan terus menerus serta secara organisatoris diakui yang ditujukan untuk menjamin bahwa obat yang digunakan secara tepat, aman dan efektif (Hicks, 1994; Brown, 1992). Untuk menjamin ketepatan dan keamanan penggunaan obat, seharusnya semua obat dievaluasi penggunaannnya, tetapi karena keterbatasan sumber daya terutama keterbatasan apoteker, maka biasanya evaluasi penggunaan obat dilakukan untuk obatobat tertentu disesuaikan dengan kriteria yang ditetapkan kebijakan rumah sakit. Penelitian mengenai studi penggunaan obat secara kualitatif dan kuantitatif di Unit Perawatan Intensif RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dilakukan agar dalam pelaksanaan kedepannya tidak terjadi kesalahan pemberian obat kepada penderita ataupun meminimalkan kesalahankesalahan tersebut sehingga tercapainya penggunaan obat yang tepat dan rasional di Unit Perawatan Intensif.