BAB 1 Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Putri Tiara Sekar Kirani
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan
Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) adalah salah satu bentuk produk antara (intermediate product) dari proses ekstraksi bijih nikel laterit dengan jalur hidrometalurgi. MHP mengandung nikel sekitar 35-40%, kobalt sekitar 2% dan sejumlah tertentu pengotor seperti besi, mangan dan magnesium. Salah satu opsi pemurnian MHP adalah dengan metode oksidasi-presipitasi selektif. Prinsip pemisahan Ni dari Mn dan Co adalah berdasarkan perbedaan laju oksidasinya menjadi kation bervalensi tinggi yang kelarutannya lebih rendah. Ozon merupakan oksidator kuat dengan potensial reduksi standar +2,07 V yang dapat digenerasi dari gas oksigen maupun udara. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari perilaku oksidasi-presipitasi selektif Co, Mn dan Ni dalam larutan hasil pelindian MHP menggunakan oksidator berupa ozon bergelembung mikro-nano yang diinjeksikan dengan teknik swirling untuk pemisahan Ni dan Co dan Mn.
MHP yang diperoleh dari PT Trinitan Metals and Minerals Tbk dilakukan analisis kadar air, analisis X-Ray Diffraction (XRD), dan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). Selanjutnya, dilakukan proses pelindian MHP dengan kondisi mengacu pada penelitian sebelumnya. Percobaan oksidasi-presipitasi dirancang dengan kaidah desain percobaan orthogonal array L9 (34) dari Metode Taguchi. Serangkaian percobaan dilakukan dengan memvariasikan waktu presipitasi (30, 60, 90 menit), pH (3, 4, 5), waktu ozonasi (10, 20, 30 menit), dan laju alir gas O2 sebagai sumber ozon (0,3 ; 0,5 ; 0,8 L/menit). Hasil persen presipitasi Ni, Co dan Mn diolah dengan Metode Taguchi dan ANOVA untuk ditentukan kondisi optimum dan signifikansi pengaruh masing-masing variabel terhadap persen presipitasi Ni, Co dan Mn. Berdasarkan hasil optimum ini, dilakukan percobaan kembali untuk memvalidasi pengaruh variabel waktu presipitasi (30, 60, 90, dan 120 menit), pH (2, 3, 4, dan 5), dan waktu ozonasi (10, 20, 30, dan 40 menit) terhadap persen prespitasi Ni, Co dan Mn.
Kondisi optimum dengan persen co-presipitasi nikel terendah diperoleh pada waktu presipitasi 90 menit, waktu ozonasi 20 menit, pH 5, dan laju alir O2 0,5 liter/menit. Didapatkan persen presipitasi Co dan Mn berturut-turut 99,3% dan 100% dengan co-presipitasi Ni hanya 1,6%. Konsentrasi Ni, Co dan Mn dalam larutan hasil presipitasi berturut-turut sebesar 40,96 g/L, 0,0076 g/L, dan <0,00002 g/L dengan rasio Ni/Co sebesar 5410. Diperoleh kontribusi pengaruh variabel waktu presipitasi, waktu ozonasi, pH, dan laju alir O2 terhadap persen presipitasi nikel berturut-turut adalah 22,6%, 25,2%,18,53%, dan 16,42%. Hasil validasi pengaruh waktu presipitasi, waktu ozonasi, dan pH menunjukkan profil persen presipitasi nikel, kobalt, dan mangan yang sama dengan hasil analisis menggunakan Metode Taguchi.