digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Radyani Prasasya
PUBLIC Irwan Sofiyan

COVER Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Radyani Prasasya
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Radyani Prasasya
PUBLIC Irwan Sofiyan

Salah satu kesalahan umum dalam manajemen pengairan tanaman sayuran antara lain adalah pemberian air yang tidak sesuai dengan kondisi tanah dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan merancang sistem dan logika kontrol irigasi tetes otomatis bagi tanaman sayuran berbasis ESP32 secara real-time dan dapat dipantau dari jarak jauh dengan perangkat Google Firebase. Tanaman model yang digunakan adalah Caisim atau choy sum (Brassica rapa subsp. chinensis). Dalam penelitian ini juga dilakukan evaluasi pada manajemen pengairan dalam logika kontrol sistem tersebut yaitu penggunaan basis evapotranspirasi referensi (ETr) Priestley-Taylor (PT) dengan nilai crop coefficient (Kc) termodifikasi, dual crop coefficient, dan penggunaan sensor kelengasan tanah untuk basis tunggal budidaya caisim fase tengah (15-40 HSS). Pemodelan nilai Kc dilakukan untuk kondisi pencahayaan alami di screen house dan pencahayaan buatan di dalam ruangan. Pengambilan data empiris dilakukan dengan membandingkan perlakuan basis evapotranspirasi PT dengan Kc regresi (T1), basis evapotranspirasi PT dengan Kc dual coefficient (T2), penggunaan sensor kelengasan tanah dengan threshold 37,96% (T3), dan volume air harian tetap 828 ml (T4). Kombinasi perlakuan terbaik ditunjukkan oleh tanaman caisim yang ditanam pada lokasi screenhouse dengan perlakuan pemberian air berdasarkan evapotranspirasi Priestley-Taylor dengan Kc tunggal modifikasi regresi, yaitu dengan bobot bersih rata-rata 252 gram dan efisiensi penggunaan air 305%. Analisis data lebih lanjut menghasilkan model matematika bagi nilai kebutuhan air dengan Kc regresi bagi lokasi indoor adalah Irigasi = 0,2114+0,000235 ETr PT dan pada lokasi screenhouse yaitu Irigasi = 0,7494 + 0,14274 ETr PT. Di sisi lain, model nilai kebutuhan air dengan Kc dual coefficient untuk lokasi indoor adalah Irigasi = ETr PT (0,118HST + 0,2364), dan pada lokasi screenhouse yaitu Irigasi = ETr PT (0,1086HST + 0,0606).