BAB1 Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
COVER Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Vincentius Aryo Wasesatama
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Yati Rochayati
» Gedung UPT Perpustakaan
Setiap sistem kuantum yang real tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sekitarnya. Dari fakta fisis fundamental tersebut, muncul banyak pertanyaan mengenai penerapan hukum kuantum ke sistem makroskopik dan realistis. Salah satu pemanfaatan hukum kuantum yang paling nyata adalah fenomena entanglement yang hanya terjadi di sistem kuantum. Pada penelitian ini, ditinjau efek saling mempengaruhi antara pemodelan sistem kuantum terbuka dengan entanglement. Pada awalan dilakukan tinjauan pustaka mengenai sistem kuantum terbuka dan kuantifikasi entanglement. Diambil dua buah model sistem kuantum terbuka sebagai dasar, model cavity quantum electrodynamics (CQED) dan spin-boson, dan dilakukan modifikasi terhadap model tersebut. Untuk tiap model dinamika keadaan kuantum didapatkan secara eksak untuk model CQED dan untuk model spin-boson kuadratik, menggunakan formulasi integral lintasan Feynman dan metode hierarchical equation of motion (HEOM), secara numerik. Dari dinamika tersebut nilai entanglement dikuantifikasi menggunakan Wotters concurrence dan batas bawahnya, ????????????????, yang diajukan oleh Li et.at. Hasil dinamika kedaan dan entanglement didapatkan untuk variasi nilai derajat non-Markovian yang semakin besar jika parameter lingkungan yang dipilih semakin jauh dari asumsi Markovian. Dari analisis hasil kuantifikasi entanglement, didapatkan fenomena revival, dark-period, dan perpanjangan waktu entanglement yang bergantung pada nilai derajat non-Markovian lingkungan. Untuk model-model sistem kuantum terbuka yang digunakan pada penelitian ini, disimpulkan bahwa efek non-Markovian semakin mempertahankan terjaganya entanglement dari sistem kuantum.