digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak: Pemodelan dari aliran gas dalam pipa transmisi sering didasarkan pada asumsi bahwa laju alir dalam keadaan tunak, keadaan dimana aliran tersebut tidak berubah terhadap waktu. Akan tetapi, ada beberapa situasi dimana asumsi tersebut tidak memberikan hasil yang memuaskan. Dalam situasi seperti itu, kita dapat menggunakan model aliran gas transien. Dengan mengabaikan perubahan temperatur, model aliran gas transien dibentuk dari persamaan kontinuitas, momentum, dan keadaan dimana berbagai asumsi digunakan untuk menyederhanakan masalah. Dari persamaan-persamaan pengatur tersebut, persamaan aliran pipa akan diturunkan untuk menentukan distribusi tekanan dan laju alir gas sepanjang waktu. Metode beda hingga dan Runge Kutta digunakan untuk memecahkan persamaan persamaan aliran pipa secara numerik. Masalah ini akan diperluas dengan memperhatikan percabangan (junction) pipa yang akan digunakan sebagai model dasar untuk jaringan pipa yang lebih kompleks. Hukum Kirchoff digunakan untuk menjadi syarat batas di percabangan sedangkan tekanan dicari dengan menggunakan metode Newton Raphson. Simulasi untuk memeriksa keabsahan dari model juga dilakukan.