Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari infrastruktur uang elektronik, tingkat inflasi, dan jumlah penyedia e-money. Perkembangan teknologi telah mengubah sistem transaksi menjadi lebih cepat dan mudah. Pada tahun 2014, Bank Indonesia mencanangkan program Gerakan Nasional Non Tunai untuk mendukung pembayaran nontunai dalam bertransaksi. Beberapa penelitian sebelumnya telah menyebutkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi volume transaksi elektronik. Namun, penulis menyoroti tiga faktor: infrastruktur e-money, tingkat inflasi, dan jumlah penyedia e-money. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, dengan menggunakan data sekunder tahun 2013-2020 yang diunduh dari Website Bank Indonesia. Data dianalisis dengan regresi linier berganda menggunakan software IBM SPSS Statistics. Hasil analisis menunjukkan bahwa infrastruktur e-money, tingkat inflasi, dan penyedia e-money memiliki pengaruh yang signifikan pada alpha yang berbeda (5% dan 10%). Dan ketiga variabel tersebut memiliki pengaruh simultan sebesar 82%.money terhadap volume transaksi elektronik yang terjadi di Indonesia.