digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Farrah Aisya Miftah
PUBLIC Taupik Abidin

Covid-19 pandemic has affected the world’s economy severely that businesses has been struggling to survive. Only if businesses, especially SMEs are more prepared to face the unprecedented, the impact might be damped into the lowest possible level. SDL-based crisis management offers enterprises, especially SMEs, a dynamic, iterative, and holistic approach to evaluate current crisis handling while planning for the next future. It emphasizes on collaboration between and among biotic entities e.g. stakeholder and abiotic entities e.g. technology and information. As a result, cognition, co-learning, continuous learning, and relevance of crisis management overtime could be achieved. Focus group discussion is now being used widely outside social sciences discipline as it is able to generate in-depth insight of real-world phenomena from the collective perspective – instead of individual point of view. This approach can also be utilized to criticize and design program collaboratively with stakeholders. Despite its advantages, focus group often requires several attempts to generate holistic insights, relates to sequential and massive data processing, and use respondents mostly to extract information only while learning process of the respondents are left out. A reformation of focus group method is proposed to tackle prior concerns. This system approach-based Focus Group is able to gain holistic information in one attempt while analyzing data on-site collaboratively with the respondents. This way, cognitive biases could be reduced during the analysis, complex data become easier to handle, and respondents will have the chance to learn of the discussed program, problem solving, or potential intervention that respondents could comply after attending the FGD. Systems approached-based Focus Group Discussion (SSIP-FG) was utilized to explore current state of enterprise crisis management while also structuring the phenomena within them through enterprises manager and assistant managers’ perspective. Interviews added the information by providing initial stance from the Director point of views and evaluation of the SDL-based Crisis Management. On the other hand, SSIP-FG is validated by the participants through the process itself and an open-ended questionnaire survey. The result shows that SDL-based Crisis Management is relevant to capturing the structure of phenomena. The iteration process of the latter encourages analytical and reflective thinking of the users. Meanwhile, SSIP-FG faced many challenges despite robust preparation theoretically and practically. Even so, the aims of SSIP-FG to promote co-learning, minimizes researcher’s bias i.e. balancing power between researcher Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi ekonomi dunia secara parah sehingga bisnis mengalami kesulitan untuk bertahan hidup. Hanya jika bisnis, terutama UKM lebih siap menghadapi hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dampaknya mungkin dapat diredam ke tingkat serendah mungkin. Manajemen krisis berbasis Service Dominant Logic menawarkan perusahaan, terutama UKM, pendekatan yang dinamis, berulang, dan holistik untuk mengevaluasi penanganan krisis saat ini sambil merencanakan masa depan yang akan datang. Hal ini menekankan pada kolaborasi antara entitas biotik misalnya pemangku kepentingan dan entitas abiotik misalnya teknologi dan informasi. Hasilnya, kognisi, pembelajaran bersama, pembelajaran berkelanjutan, dan relevansi manajemen krisis seiring berjalannya waktu dapat tercapai. Focus Group Discussion (FGD) sekarang digunakan secara luas di luar disiplin ilmu sosial karena mampu menghasilkan wawasan mendalam tentang fenomena dunia nyata dari perspektif kolektif - bukan dari sudut pandang individu. Pendekatan ini juga dapat digunakan untuk mengkritik dan merancang program secara kolaboratif dengan para pemangku kepentingan. Terlepas dari kelebihannya, FGD seringkali membutuhkan beberapa upaya untuk menghasilkan informasi holistik, terkait dengan pemrosesan data yang bertahap dan masif, dan hanya menggunakan responden sebagai sumber informasi yang lalu ditinggalkan tampa timbal balik. Reformasi metode FGD diusulkan untuk mengatasi masalah sebelumnya. Focus Group berbasis pendekatan sistem ini dapat memperoleh informasi holistik dalam satu upaya sambil menganalisis data di tempat secara kolaboratif dengan responden. Dengan cara ini, bias kognitif dapat dikurangi selama analisis, data yang kompleks menjadi lebih mudah untuk ditangani, dan responden akan memiliki kesempatan untuk mempelajari program yang dibahas, adanya pemecahan masalah, atau munculnya intervensi yang potensial yang dapat dilakukan oleh responden setelah menghadiri FGD. FGD berbasis pendekatan sistem (SSIP-FG) digunakan untuk mengeksplorasi keadaan manajemen krisis perusahaan saat ini sembari menghadirkar struktur dari fenomena di dalamnya melalui perspektif manajer perusahaan dan asisten manajer. Wawancara menambah informasi dengan memberikan sikap awal dari sudut pandang Direktur dan evaluasi Manajemen Krisis berbasis SDL. Di sisi lain, SSIP-FG divalidasi oleh peserta melalui proses itu sendiri dan melalui survei kuesioner terbuka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajemen krisis berbasis SDL relevan untuk menangkap struktur fenomena. Proses iterasi yang ada mendorong pemikiran analitis dan reflektif dari pengguna. Sementara itu, SSIP-FG menghadapi banyak tantangan meskipun persiapan yang matang secara teoritis dan praktis. Meski begitu, tujuan SSIP-FG untuk mendorong pembelajaran bersama, meminimalkan bias peneliti dalam hal ini menekankan pada keseimbangan ‘kekuatan’ antara peneliti dan peserta, dan penataan serta analisis data di tempat tercapai. Hasilnya berkontribusi pada perluasan setiap gagasan yaitu manajemen krisis dan metode FGD melalui pendekatan inovatif multidisiplin dan menyeluruh. Kajian ini menyiratkan secara praktis dalam memandu organisasi memahami dunia mereka dari dalam melalui diskusi mendalam dan holistik, untuk melihat potensi dan risiko mereka, sehingga mereka dapat bersiap untuk kemungkinan terburuk.and participant, and structuring and analyzing data on-site were achieved. The result contributes to the extending of each notion i.e. crisis management and focus group discussion method through innovative approach of multidisciplinarity and holism. The study implies practically to guide organization understand their world from within through in-depth and holistic discussion, in order to see their potentials and risks, thus they can prepare for the worst.