Abstrak:
Nilai hidup yang semakin meningkat didalam polis asuransi jiwa, khususnya terhadap pihak tertanggung dengan tingkat penyakit yang parah (serius) menjadi bertambah penting. Sebab apabila tertanggung tersebut tidak menjalankan perawatan tentu saja kematian akan segera merenggutnya, jika ia menjalankan perawatan, maka mortalitasnya yang pada awalnya diatas normal akan menjadi berada didekat insurable. Naskah ini mengeksplorasi aspek permasalahan yang diperlihatkan melalui penggunaan pemilihan teori mortalitas bagaimana nilai pada saat itu dari tunjangan asuransi jiwa ( cash value ) yang dipengaruhi oleh mortalitas prospektif yang dimiliki oleh tertanggung.
Ketika polis polis asuransi memungkinkan fleksibilitas yang hampir tak terbatas didalam pembayaran premi dan manfaat kematian, mereka seharusnya juga menikmati feksibilitas tunjangan nilai tunai (cash value) yang berasosiasi dengan variasi didalam asumsi mortalitas.
Kontrak dengan fitur seperti itu nampaknya akan memiliki keunggulan kompetitif yang penting bila dibandingkan dengan kontrak kontrak yang tidak memiliki fitur tersebut.