Abstrak:
Jawa Barat adalah Provinsi di Indonesia yang memiliki komoditas cukup besar. Terutama di bidang tekstil dan garment. Sehingga diperlukan suatu sistem transportasi
untuk menunjang kegiatan perekonomian di Provinsi tersebut. Untuk merealisasikan itu dibutuhkan suatu kajian mengenai transportasi khususnya transportasi barang yang mempunyai peranan cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Sehinga penggunaan moda angkutan barang yang efektif dan efisien yang menjadi tuntutan berbagai kepentingan dapat terpenuhi. Pengangkutan peti kemas di koridor Bandung Jakarta dilayani oleh dua moda,
moda jalan raya dan moda kereta. Jumlah peti kemas yang diangkut melalui moda kereta dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan semakin tidak bersaingnya moda kereta dengan moda jalan raya.
Dalam studi ini dilakukan perbandingan biaya dan waktu yang menjadi indikator performansi multimoda, dengan cara menggunakan beberapa skema alternatif multimoda yang dapat digunakan untuk proses pengangkutan barang rute Bandung-Jakarta. Memaparkan dan mengevaluasi faktor faktor penyebab kurang bersaingnya moda kereta dengan moda jalan raya, dan mencari upaya untuk memperbaiki pelayanan moda kereta agar dapat bersaing dengan angkutan barang menggunakan moda jalan raya.
Hasil analisis memperlihatkan bahwa moda kereta lebih murah dalam mengangkut peti kemas. Hal ini dikarenakan kereta api merupakan angkutan massal sehingga mampu
mengangkut peti kemas dengan jumlah besar dengan tarif yang lebih murah. Namun walaupun lebih murah, kereta api tetap kalah bersaing dengan truk. Hal ini disebabkan
pengangkutan peti kemas dengan menggunakan truk membutuhkan waktu lebih singkat jika dibandingkan dengan kereta api. Selain itu ditemukan beberapa faktor lain yang
menyebabkan moda kereta tidak bersaing. Untuk menjadikan kereta api sebagai moda utama dalam angkutan peti kemas
harus dilakukan beberapa hal. Perbaikan pelayanan dari segi waktu sehingga dari segi ini mampu bersaing dengan truk. Mengimplementasikan kelebihan yang ada pada moda jalan raya agar kereta api mampu menguasai pasar angkutan peti kemas di koridor Bandung Jakarta. Apalagi hal ini didukung oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang memihak
kereta api untuk dijadikan sebagai moda alternatif utama peti kemas rute Bandung Jakarta.