digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Laju respirasi merupakan salah satu dari parameter-parameter pemantauan proses respirasi yang dapat menjadi indikator awal terjadinya penyakit kritis pada pasien. Umumnya, laju respirasi bisa didapat melalui kapnografi, impedance pneumography (IP), atau elektrokardiogram (EKG). Laju respirasi juga dapat ditentukan melalui sinyal photoplethysmograph (PPG) karena proses respirasi mempengaruhi sinyal PPG. Dengan demikian, proses pemantauan laju respirasi dapat dilakukan dengan mudah menggunakan pulse oxymeter yang nyaman untuk digunakan, bersifat portabel, dan tidak mahal. Berdasarkan penelitian yang telah ada, tantangan dalam penggunaan sinyal PPG untuk estimasi laju respirasi adalah adanya derau pada sinyal PPG. Oleh karena itu, dalam perancangan algoritma diperlukan mekanisme penanganan derau sinyal PPG. Pada tugas akhir ini, perancangan algoritma dilakukan dengan memanfaatkan tiga pengaruh proses respirasi (respiratory-induced variation) pada sinyal PPG. Pada algoritma tersebut juga akan dilakukan penelitian terkait pengaruh panjang window sinyal pada performa algoritma. Berdasarkan hasil uji performa algoritma, didapatkan hasil bahwa panjang window mempengaruhi performa algoritma, banyaknya segmen PPG yang tidak diproses jika terdeteksi artifak, dan kemampuan algoritma dalam mendeteksi perubahan laju respirasi yang cukup besar dalam satu periode respirasi.