COVER Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB1 Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB2 Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB3 Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB4 Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB5 Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Evieta Camellia S.P.
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
2021 TA PP Evieta Camellia S.P.1-LAMPIRAN.pdf
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pelumas merupakan minyak dengan viskositas tinggi yang digunakan untuk membentuk
lapisan pemisah antara permukaan yang terbuat dari logam yang saling bersentuhan dan
bergerak. Minyak mineral merupakan bahan baku yang paling umum digunakan untuk
membuat pelumas. Namun pelumas berbahan dasar minyak mineral dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan. Alternatif dari minyak mineral adalah minyak nabati. Pelumas
yang dibuat dari minyak nabati disebut biopelumas. Biopelumas memiliki kekurangan
yaitu kestabilan oksidatif yang rendah dan fluiditas pada suhu rendah yang kurang baik.
Hal ini akibat adanya ?-hidrogen pada molekul gliserol. Gliserol dapat diganti dengan
poliol yang tidak memiliki ?-hidrogen seperti Trimetilolpropan (TMP). Pada penelitian
ini dilakukan percobaan reaksi esterifikasi menggunkaan asam oleat dan trimetilolpropan
(TMP) dengan rasio konsentrasi TMP:OA (3:1), menggunakan katalis PTSA 3,5%-b serta
dilakukan pada variasi temperatur 140-180oC. Dari percobaan diperoleh bahwa semakin
tinggi temperatur maka nilai konversi asam oleat pada reaksi esterifikasi juga semakin
tinggi dengan nilai maksimum konversi pada temperatur 180oC yaitu sebesar 79,4%. Dari
percobaan juga ditentukan bahwa reaksi esterifikasi pembuatan biopelumas ini
merupakan reaksi orde empat dengan nilai energi aktivasi sebesar 48644 J/mol. Produk
biopelumas yang didapat memiliki angka asam pada rentang 6-13 mg-KOH/g dan nilai
viskositas kinematik (pada 40oC) sebesar 878,75-1928,75 cSt sehingga produk dapat
diklasifikasikan sebagai pelumas ISO VG 1000 dan ISO VG 1500.