digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode deteksi kerusakan, konsep dan kombinasi kumpulan data memiliki keberagaman. Keberagaman tersebut sesuai dengan tujuannya yaitu sebagai pendeteksi setiap perubahan yang terjadi setelah suatu tindakan, baik yang disebabkan oleh manusia maupun alam. Oleh karena itu, metode deteksi perubahan akan membantu studi penilaian bencana. Penelitian ini mengusulkan konsep dan kombinasi dataset baru yang didasarkan pada aktivitas manusia untuk mendeteksi kerusakan setelah terjadinya bencana alam. Data yang digunakan pada penelitian ini meliputi data night-time light dari NPP-VIIRS DNB, data nitrogen dioksida (NO2) dari Sentinel-5P, dan data land surface temperature dari MODIS. Kombinasi dataset yang dilakukan pada penelitian ini akan mewakili perubahan setelah terjadinya kerusakan. Hasil dari penelitian ini akan diterapkan di provinsi Indonesia Timur dan provinsi Sulawesi Tengah. Pasca gempa 7,5 Mw, tsunami dengan ketinggian gelombang 4m dan likuifaksi pada empat kecamatan yang terjadi pada 28 September 2018. Kabupaten-kabupaten induk yang akan menerapkan kombinasi baru ini adalah Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Sigi dan Kota Palu yang menjadi ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Wilayah tersebut merupakan sebagian besar wilayah yang terkena dampak kerusakan setelah bencana. Kombinasi ketiga dataset ini akan menghasilkan peta indeks probabilitas kerusakan untuk masing-masing kabupaten dan kota. Peta indeks probabilitas kerusakan ini akan dibandingkan dengan data kerusakan yang didapat. Selain itu, penelitian ini juga memiliki keterbatasan, keterbatasan utama yaitu tipe wilayah yang diteliti. Hal tersebut karena tipe wilayah yang diteliti mayoritas merupakan wilayah pedesaan, kepadatan penduduk, tipe bangunan, sebaran dan kepadatan di setiap wilayah yang memengaruhi nilai-nilai tersebut.