digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


BAB 1 Christopher Thierry Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Christopher Thierry Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Christopher Thierry Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Christopher Thierry Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Christopher Thierry Wijaya
Terbatas  Resti Andriani
» Gedung UPT Perpustakaan

Aluminium merupakan salah satu logam yang paling banyak digunakan karena berbagai keunggulan yang dimilikinya. Proses produksi aluminium dari bauksit dibagi ke dalam 2 tahap, yaitu proses Bayer dan proses Hall-Héroult. Anoda karbon umumnya digunakan pada proses Hall-Héroult. Namun, anoda karbon memiliki sifat consumable serta dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca. Pada studi ini, informasi terkait proses elektrolisis aluminium dengan menggunakan anoda inert telah dipelajari secara komprehensif meliputi perkembangan industri aluminium komersil, proses elektrolisis aluminium dengan anoda karbon, serta proses elektrolisis aluminium dengan anoda inert pada skala laboratorium. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengulas perkembangan riset mengenai penggunaan anoda inert serta menentukan kandidat anoda inert terbaik untuk setiap parameter performa pada proses elektrolisis aluminium. Studi literatur ini dilakukan dengan mengumpulkan jurnal, buku, serta sumber informasi yang terkait dengan karakteristik aluminium, proses Hall-Héroult, dan penggunaan anoda karbon serta anoda inert pada elektrolisis aluminium. Literatur yang telah terkumpul kemudian dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh informasi-informasi yang selanjutnya digunakan untuk memberikan pembahasan yang komprehensif untuk menjawab tujuan yang telah dirumuskan. Hasil studi literatur menunjukkan bahwa penelitian mengenai penggunaan anoda inert pada proses elektrolisis aluminium telah banyak dilakukan. Pengembangan terkait penggunaan anoda inert terus dilakukan untuk memperoleh kandidat anoda yang dapat menggantikan anoda karbon pada proses skala industri. Selain itu, diperoleh beberapa poin penting di antaranya: (1) Anoda Ni-Cr dengan lapisan oksida intermediet dan coating komposit pada permukaan (Au, Au-Pt, Au-Pd, dan Au-Rh) memiliki ketahanan korosi yang paling baik dengan laju korosi sebesar 0,55 cm/tahun; (2) Anoda M-40Cr-0,5Ce (M= Fe dan Ni) memiliki ketahanan oksidasi yang paling baik dengan kinetika oksidasi pada rentang 0-0,2 mg/cm2; (3) Voltase sel terkecil diperoleh pada penggunaan anoda Ni-Fe-Cr yaitu sebesar 2,3 V; (4) Kemurnian aluminium tertinggi diperoleh pada penggunaan anoda berupa paduan logam Ni-Cr dengan lapisan oksida intermediet dan coating komposit pada permukaan (Au, Au-Pt, Au-Pd, dan Au-Rh), dengan kemurnian >99,99%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa penggunaan anoda inert pada proses elektrolisis aluminium sangat menarik untuk dipelajari lebih lanjut sebagai solusi untuk menggantikan anoda karbon yang bersifat consumable dan meminimalisir gas rumah kaca yang dihasilkan.