digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1997_TS_PP_WIDIASTUTI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Metropolitan Bandung yang terletak di pedalaman merupakan sentra produksi komoditi ekspor. Makin banyak komoditi ekspor yang dihasilkan diangltut ke Tanjung Priok dengan peti kemas, melalui kereta api maupun truk. Dimasa mendatang yang tidak terlalu lama lagi kebersaingan antar kedua moda itu akan berubah, yaitu karena dioperasikannya jalan tol Padalarang-Cikampek dan kemungkinan akan adanya peningkatan prioritas perjatanan kereta api pengangkut peti kemas. Studi ini bertujuan untuk menemukenali variabel variabel yang dominan mempengaruhi persaingan pangsa tiap moda tersebut, mencirikan perilaku persaingan tersebut melalui model logit biner, clan mengantisipasi perubahaan kebersaingati yang dialdbatkan oleh perkernbangan yang menyangkut tiap moda seperti tersebut diatas. Survai preferensi terhadap 40% dazi jumlah pengguna jasa angkutan peal kemas Bandung-Jakarta dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat kepentingan relatif dan untuk estimasi parameter model logit biner. Estimasi dilakukan melalui prosedur multiregresi pseudo liner. Parameter yang diperoleh diperiksa dengan uji statistik, disatnping itu diperiksa nlang dengan basil preferensi langsung terhadap variabelvariabel independen pada regresi tersebut. Selain pemodelan tersebut, juga diidentifikasi skenario kompetisi antar kedua moda tersebut. Sebagai basis untuk memprediksi perubahaa pangsa tiap moda. i3isimpulkan bahwa variabel yang paling dominan yang menentukan pangsa tiap moda adalah waktu angkut diikuti dengan ongkos angkut clan lama proses pettgiritnan dokumen. Dengan tiga variabel tersebut diperoleh Model Logit Biner dengan koefisien determinasi 81%. Diantisipasi akan terjadi peningkatan persaingatt berupa pemendekan waktu tempuh kereta api sebesar 3 jam (lebih cepat 30%) dengan ?maikan ongkos Rp100 ribu. (lebih tinggi 16%), pemendelcan waktu tempuh truk sebesar 1,25 jam (lebih apt 12%) dengan kenaikan ongkos Rp 13,5 ribu (lebih tinggi 2%). Sebagai akibat perkeunbangaii itu, maka pangsa kereta api akan berubah dari 47% menjadi 76% diunana truk akan berubah dari 53% menjadi 24%.