digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afia Izza Fadiyah
PUBLIC Irwan Sofiyan

Medan magnet antarplanet (IMF) dibawa oleh angin Matahari dan berakar pada korona Matahari. Parameter IMF, bintik Matahari, dan indeks geomagnetik diunduh dari OMNIWeb yang datanya berasal dari beberapa wahana antariksa di orbit geosentris. Siklus 11 tahunan Matahari didasarkan pada jumlah dan polaritas bintik yang berkaitan dengan aktivitas magnetik Matahari. Adanya keterkaitan antara kedua fenomena magnetik tadi mengindikasikan adanya pula hubungan antara orientasi IMF yang diwakili oleh parameter clock angle dan cone angle terhadap siklus Matahari yang sangat berpengaruh pada dinamika cuaca antariksa. IMF juga berinteraksi langsung dengan magnetosfer Bumi yang sering kali menyebabkan badai geomagnetik. Cone angle dan clock angle diturunkan dari komponen-komponen IMF pada sumbu-X, sumbu-Y, dan sumbu-Z, kemudian dianalisis profil grafik distribusi frekuensinya pada siklus Matahari ke-20 hingga 24, serta pada setiap fase maksimum dan minimumnya. Plot bilangan bintik Matahari terhadap waktu dilakukan untuk kemudian dibandingkan dengan plot cone angle dan clock angle terhadap waktu. Plot clock angle dan cone angle terhadap indeks geomagnetik Dst juga dilakukan untuk setiap siklus. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diindikasikan bahwa siklus Matahari berpengaruh terhadap dominasi tiap komponen IMF, sehingga teramati adanya pergeseran puncak pada grafik distribusi frekuensi clock angle dan cone angle. Selain itu, didapati bahwa rekoneksi magnetopause dapat terjadi saat cone angle sebesar 450-900 dan saat clock angle bernilai -360 - 290. Terjadinya rekoneksi saat orientasi IMF Bz ke arah utara menjadi peristiwa yang menarik untuk dianalisis lebih lanjut.