digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Annisa Fathadina
PUBLIC yana mulyana

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit degeneratif yang berkaitan dengan berbagai komplikasi. Komplikasi yang paling umum terjadi yaitu ulkus kaki diabetes. Kebersihan kaki yang buruk serta rendahnya kesadaran untuk segera mengobati luka yang dialami menyebabkan kondisi luka pasien ulkus diabetes sebelum mendapatkan penanganan di rumah sakit telah termasuk ke dalam kategori parah. Kondisi luka yang telah parah dan disertai dengan infeksi dapat meningkatkan risiko dilakukannya tindakan amputasi. Setelah amputasi pertama, risiko untuk dilakukannya amputasi lanjutan pada tahun yang sama pun tinggi. Oleh karena itu, penanganan luka yang tepat dan komprehensif semestinya menjadi prioritas. Salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menangani luka pada pasien ulkus kaki diabetes yaitu penggunaan wound dressing secara efektif dan sesuai dengan kondisi luka. Penelitian merupakan studi analisis-observasional yang dilakukan secara retrospektif pada periode 2015-2017. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan efektivitas penggunaan beberapa kandungan wound dressing antimikroba yaitu framisetin sulfat, klorheksidin asetat, dan poliheksametilen biguanida berdasarkan lama rawat inap pasien menggunakan metode statistik t-independent test. Dari 9 pasien ulkus kaki diabetes dengan klasifikasi luka Wagner tingkat 4 yang telah diamputasi, didapatkan hasil bahwa penggunaan kandungan wound dressing antimikroba poliheksametilen biguanida secara statistik lebih efektif dibandingkan klorheksidin asetat (p=0,044) dan framisetin sulfat (p=0,027).