digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Euphoria otonomi daerah yang saat ini terjadi di Indonesia, yang memungkinkan untuk dibentuknya propinsi maupun kabupatenikota telah menyebabkan terjadinya banyak pemekaran wilayah untuk membentuk propinsi maupun kabupatenikota yang baru. Wilayah Kabupaten Bandung merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang juga mengalami hal tersebut: Kondisi yang berkembang di lapangan menginginkan agar dilakukan pemekaran wilayah Kabupaten Bandung menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Bandung clan Kabupaten Bandung Barat, pembentukan tersebut saat ini nampaknya hanya tinggal menunggu waktu saja. Pembentukan Kabupaten Bandung Barat sebagai kabupaten baru sudah pasti hams diikuti oleh penunjukan suatu wilayah sebagai lokasi ibukota kabupaten. Penelitian bertujuan untuk menyusun prioritas kecamatan sebagai calon lokasi ibukota Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai tujuan tersebut maka telah ditetapkan bahwa terdapat tiga kecamatan calon lokasi ibukota kabupaten. Penetapan tersebut didasarkan pada kriteria yakni: posisi strategis kecamatan, aksesibilitas kecamatan, ketersediaan fasilitas publik clan rekomendasi hasil penelitian Tim Konsorsium Perguruan Tinggi (TKPT) tentang Penataan Wilayah Kabupaten Bandung.lVletode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Skalogram dengan menggunakan tiga kelompok peubahlvariabel yaitu: a). potensi internal kecamatan calon lokasi ibukota kabupaten; b). lokasi optimal kecamatan calon ibukota kabupaten dan c). biaya investasi yang diperlukan pada masing-masing kecamatan calon lokasi ibukota kabupaten. Terhadap ketiga kelompok variabel tersebut dilakukan analisis penilaian dengan menggunakan metode tersendiri yang telah ditentukan sebelumnya yaitu: metode skoring untuk kelompok variabel potensi internal kecamatan; metode P.-Median untuk kelompok variabel lokasi optimal clan metode perhitungan biaya untuk kelompok variabel biaya investasi.'Dari basil penilaian masing-rnasing kelompok variabel didapat bahwa Kecamatan Padalarang memiliki skor tertinggi untuk kelompok variabel potensi internal kecamatan, kemudian diikuti oleh Kecamatan Batujajar dan Cililin. Berdasarkan perhitungan lokasi optimal kecamatan maka Batujajar merupakan lokasi kecamatan yang paling optimal untuk dijadikan ibukota kabupaten kemudian diikuti Kecamatan Padalarang clan Cililin. Sedangkan berdasarkan perhitungan kebutuhan biaya investasi, Kecamatan Cilil:in merupakan kecamatan yang paling kecil biaya investasinya kemudian diikuti Batujajar clan Padalarang. Dengan basil yang diperoleh diatas kemudian dilakukan analisis skalogram untuk menentukan peringkat/prioritas kecamatan calon lokasi ibukota kabupaten, dari basil analisis tersebut didapat bahwa prioritas kecamatan sebagai calon lokasi ibukota kabupaten Bandung Barat yaitu: pertama Kecamatan Padalarang kemudian Batujajar dan terakhir Cililin.