digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005 Nilda Tri Putri
PUBLIC Alice Diniarti

Abstrak : Penentuan toleransi komponen dalam suatu produk assembly dan toleransi proses fabrikasi komponen mempengaruhi kemampuan untuk merakit produk akhir, performansi engineering, dan kekokohan desain. Desain toleransi juga ditujukan untuk menentukan batas-batas toleransi terbaik yang akan meminimasi total biaya yang timbul. Penetapan toleransi dilakukan dengan meminimasi kerugian kualitas (quality loss) yang disebabkan oleh kerugian akibat variasi pada performansi produk dan biaya yang dikeluarkan untuk pengendalian variasi. Toleransi desain suatu komponen merupakan informasi tambahan yang mewakili aspek fungsional dari produk yang harus diteruskan sampai pada tingkat komponen yang akan dibuat di bagian produksi dan berfungsi sebagai dasar dalam pemilihan proses pemesinan. Penelitian ini juga melakukan eksplorasi terhadap semua alternatif proses pemesinan yang memungkinkan untuk mengerjakan masing-masing fitur penyusun komponen. Solusi permasalahan optimisasi perencanaan proses dengan menggunakan model zero-one programming diselesaikan dengan bantuan software LINGO 8.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa apabila toleransi spesifikasi produk ditetapkan sangat ketat maka mesin yang digunakan untuk memproses dimensi komponen adalah mesin dengan kapabilitas proses yang paling presisi dan total biaya produksi yang dihasilkan menjadi tinggi. Namun sebaliknya apabila toleransi spesifikasi produk dilonggarkan maka hasil optimisasi perencanaan proses berubah dengan artian bahwa mesin yang digunakan untuk proses pemesinan dimensi komponen tidak semuanya mesin dengan kapabilitas paling presisi dan total biaya produksi yang diperoleh juga semakin rendah. Hasil optimisasi perencanaan proses ini akan menjadi rekomendasi dalam proses manufaktur komponen-komponen produk.