Atmospheric gravity wave (AGW) merupakan gelombang yang umumnya banyak
terjadi troposfer dan dapat berpropagasi ke segala arah. AGW yang berpropagasi
secara vertikal mampu mencapai ketinggian mesosfer dan termosfer bawah
bergantung pada kondisi dasar atmosfer. Sistem pengamatan optik yang merekam
citra airglow OI 557,7 nm terpasang di Tomohon (1,34° LU; 124,82° BT),
memberikan peluang langka untuk mempelajari AGW pada ketinggian mesopause
(~96 km). Pada studi ini, karakteristik AGW meliputi panjang gelombang,
periode, kecepatan, dan arah propagasi didokumentasikan dengan melakukan
analisis citra airglow. Sumber AGW yang memungkinkan juga dianalisis dengan
melakukan identifikasi aktivitas konveksi yang terjadi di sekitar area pengamatan.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 143 peristiwa AGW terjadi selama
periode Januari 2017 hingga Juli 2019. Panjang gelombang horizontal yang
diperoleh bervariasi dari ~5 km hingga 80 km dengan periode tipikal 6 menit
hingga 20 menit. AGW di lokasi ini mempunyai kecenderungan berpropagasi ke
arah timur (sudut azimut 45° hingga 135°) dengan kecepatan 20 m s-1 hingga lebih
dari 70 m s-1. Berdasarkan variabilitasnya, karakteristik AGW pada penelitian ini
tidak menunjukkan adanya variasi musiman yang signifikan. Kecepatan AGW
yang besar menyebabkan proses critical level filtering oleh angin dasar yang
bervariasi secara musiman tidak bekerja dengan efektif. Hal ini mengindikasikan
bahwa AGW yang dihasilkan oleh aktivitas konveksi mampu berpropagasi secara
vertikal hingga mencapai ketinggian mesopause.