digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Atmospheric gravity wave (AGW) merupakan gelombang yang umumnya banyak terjadi troposfer dan dapat berpropagasi ke segala arah. AGW yang berpropagasi secara vertikal mampu mencapai ketinggian mesosfer dan termosfer bawah bergantung pada kondisi dasar atmosfer. Sistem pengamatan optik yang merekam citra airglow OI 557,7 nm terpasang di Tomohon (1,34° LU; 124,82° BT), memberikan peluang langka untuk mempelajari AGW pada ketinggian mesopause (~96 km). Pada studi ini, karakteristik AGW meliputi panjang gelombang, periode, kecepatan, dan arah propagasi didokumentasikan dengan melakukan analisis citra airglow. Sumber AGW yang memungkinkan juga dianalisis dengan melakukan identifikasi aktivitas konveksi yang terjadi di sekitar area pengamatan. Hasil studi ini menunjukkan bahwa terdapat 143 peristiwa AGW terjadi selama periode Januari 2017 hingga Juli 2019. Panjang gelombang horizontal yang diperoleh bervariasi dari ~5 km hingga 80 km dengan periode tipikal 6 menit hingga 20 menit. AGW di lokasi ini mempunyai kecenderungan berpropagasi ke arah timur (sudut azimut 45° hingga 135°) dengan kecepatan 20 m s-1 hingga lebih dari 70 m s-1. Berdasarkan variabilitasnya, karakteristik AGW pada penelitian ini tidak menunjukkan adanya variasi musiman yang signifikan. Kecepatan AGW yang besar menyebabkan proses critical level filtering oleh angin dasar yang bervariasi secara musiman tidak bekerja dengan efektif. Hal ini mengindikasikan bahwa AGW yang dihasilkan oleh aktivitas konveksi mampu berpropagasi secara vertikal hingga mencapai ketinggian mesopause.