BAB 1 Ade Fany Safitri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ade Fany Safitri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ade Fany Safitri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ade Fany Safitri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ade Fany Safitri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Brine water atau air formasi merupakan air limbah yang dihasilkan dari berbagai
proses yang dilakukan pada sebagian besar industri, salah satunya proses desalinasi
pada industri minyak dan gas. Air formasi bersifat korosif, mengandung zat organik
dan mineral terlarut. Sifat asam pada air formasi dapat meningkatkan laju korosi
material logam, menurunkan integritas pipa dan akhirnya menyebabkan produksi
minyak terganggu. Selain itu, keberadaan trace element mineral dan kandungan
senyawa hidrokarbon pada air formasi ini mendukung pertumbuhan biofilm penyebab
biokorosi. Untuk menanggulangi masalah biofilm, dapat digunakan teknik pelapisan
salah satunya yaitu pelapisan (coating) menggunakan sol-gel berbasis silika dengan
menambahkan biosurfaktan dari bakteri Bacillus sp. F7 sebagai agen inhibitor korosi
tambahan yang ramah lingkungan dalam menghambat pertumbuhan sel planktonik,
mengurangi adhesi sel, dan mengeradikasi biofilm serta meningkatkan perlindungan
jangka panjang terhadap korosi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penambahan tiga variasi konsentrasi biosurfaktan (15,625; 31,25; 62,5 ?g/mL) ke
dalam formulasi sol-gel terhadap pembentukan biofilm dan laju korosi logam baja
ST-37. Pertama dilakukan optimasi grade kekasaran permukaan logam dan teknik
coating. Selanjutnya, dilakukan analisis hidrofobisitas menggunakan metode uji sudut
kontak. Dalam penentuan pengaruh variasi konsentrasi dilakukan pengujian laju
korosi logam baja ST-37 dengan metode weight loss yang diinkubasi dalam media
brine water pada suhu 50°C pada hari ke-1, 2, 3, 7 dan 15. Analisis dinamika
komunitas bakteri pembentuk biofilm dengan metode ALT. Berdasarkan hasil
optimasi, grade kekasaran 600 dan teknik dip coating menghasilkan kualitas
pelapisan yang paling baik dilihat dari visualisasi imersi logam pada larutan NaCl
5%. Berdasarkan uji sudut kontak, perlakuan sol-gel coating dan penambahan
biosurfaktan yang semakin tinggi dapat meningkatkan hidrofobisitas permukaan.
Hasil percobaan selama 15 hari inkubasi, penambahan biosurfaktan dalam formulasi
sol-gel dapat menurunkan bakteri pembentuk biofilm pada logam baja ST-37 hingga
104 CFU/mL. Berdasarkan pengukuran laju korosi, perlakuan sol-gel coating dengan
penambahan 62,5 ?g/mL biosurfaktan mampu menurunkan laju korosi hingga 0,1697
mm/tahun dan memiliki ketahanan korosi relatif yang cukup. Oleh karena itu,
penambahan biosurfaktan pada sol-gel coating berpotensi dalam mencegah
pembentukan biofilm dan menurunkan laju biokorosi pada logam baja ST-37 pada
media brine water.