digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005_TS_PP_SIMANJUNTAK_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak : Sejalan dengan fungsi Pantai Losari sebagai kawasan wisata, pantai ini telah banyak mengalami perkembangan baik secara fisik maupun ekonomi. Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan perkotaan di sekitar Pantai Losari seperti perhotelan, warung, dan perdagangan/pemiagaan, serta permukiman. Dengan keberadaan kegiatan-kegiatan ini, maka dikuatirkan kualitas perairan Pantai Losari akan mengalami penurunan seperti pencemaran. Hal ini terjadi karena kegiatan perkotaan ini pada umumnya membuang limbah ke perairan Pantai Losari baik langsung maupun melalui drainase kota (riol). Sampai saat ini tingkat pencemaran yang terjadi di perairan Pantai Losari belum diketahui dan darirnana sumber pencemar tersebut berasal serta bagaimana hubungan antara tingkat pencemaran tersebut dengan kegiatan perkotaan. Tujuan studi adalah untuk mengkaji tingkat pencemaran yang terjadi serta alternatif solusi bagi penurunan tingkat pencemaran di perairan Pantai Losari dari berbagai kegiatan perkotaan, untuk menunjang fungsi pantai sebagai kawasan wisata serta simbol legendaris Kota Makassar. Dalarn studi ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Fokus penelitian dalam studi ini adalah tingkat pencemaran yang terjadi di Pantai Losari, identifikasi terhadap kegiatan perkotaan di sekitar pantai dan penentuan aktivitas perkotaan tersebut, sebagai sumber pencemar. Selanjutnya, alternatif solusi sebagai upaya penanganan terhadap penurunan pencemaran yang terjadi dapat disusun, serta prioritas penanganan atau pengelolaan pencernaran tersebut dapat ditentukan. Hasil studi menunjukkan bahwa perairan Pantai Losari telah mengalami pencemaran, dengan tingkat yang berbeda-beda. Tingkat pencemaran ringansedang berasal dari kegiatan perhotelan dengan indikator pencemar coliform dan colitinja, pencemaran berat berasal dari permukiman dengan indikator pencemar coliform dan colitinja serta BOD dan COD. Sedangkan perdagangan (warung kaki lima dan pelelangan ikan) rnenyebabkan pencemaran tingkat berat dengan indikator pencemar coliform, colitinja, BOD dan COD serta TS S. Alternatif solusi penanganan pencemaran di Pantai Losari berupa pembangunan alat pengolahan lirnbah cair (IPAL) bagi kegiatan permukiman khususnya permukiman di sekitar Pantai Losari, penyediaan tempat penampungan limbah (padat dan cair). sementara bagi kegiatan perdagangan di Jalan Metro Losari, serta pemindahan lokasi tempat akhir pembuangan limbah cair dari perairan Pantai Losari ke tempat yang lebih aman. Untuk kegiatan perhotelan dan rumah sakit kegiatan pemantauan atau inspeksi terhadap penggunaan IPAL oleh pemerintah merupakan alternatif solusi yang diusulkan. Sedangkan untuk limbah padat dapat dilakukan dengan mengadakan daur ulang. Prioritas penanganan pencemaran di Pantai Losari terbagi dalam dua tahap yaitu tahap jangka panjang dan jangka pendek. Yang termasuk dalam prioritas jangka pendek adalah pembangunan alat pengolahan lirnbah cair bagi permukiman di sekitar Pantai Losari, inspeksi atau pemantauan terhadap penggunaan IPAL bagi hotel dan rumah sakit, dan penyediaan tempat penampungan limbah (cair dan padat) sementara bagi kegiatan perdagangan di Jalan Metro Losari. Sedangkan prioritas jangka panjang adalah pemindahan lokasi tempat pembuangan akhir limbah cair dari perairan Pantai Losari ke tempat yang lebih aman, pembangunan IPAL untuk permukiman skala Kota Makassar, dan untuk menghemat biaya pembangunan IPAL terpadu antara rwnah sakit, hotel dan permukiman. Untuk kegiatan daur ulang limbah dapat dilakukan untuk limbah padat.