digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia di dunia yang akan terus meningkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya penambahan pasokan tenaga listrik yang besar dan terus ditingkatkan dalam jangka panjang. Salah satu komponen yang selalu ada dalam suatu instalasi listrik adalah Gas Circuit Breaker yang merupakan sistem proteksi yang berfungsi sebagai saluran penghubung antara sistem pembangkitan dengan jalur transmisi listrik. GCB menggunakan gas Sulfur hexafluoride (SF6) sehingga dapat menghubungkan dan memutuskan arus listrik berkapasitas besar lebih efektif dibanding Air Circuit Breaker (AIS) pada kapasitas yang sama. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis pada GCB tipe 550kV 63kA buatan PT. Hitachi Power Systems Indonesia. Masalah benturan pada mekanisme batang serta kegagalan pin ditemukan oleh bagian Quality Assurance (QA) pada saat factory test internal di PT. HPSI. Program simulasi perlu dibuat untuk memeriksa pengaruh dimensi komponen pada celah antara batang dengan bracket. Selain itu, analisis kemungkinan penyebab kegagalan juga perlu dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan yang terjadi. Pembuatan program simulasi berbasis perangkat lunak MatLab yang divalidasi menggunakan metode grafis digunakan untuk memeriksa besar celah antara batang dengan bracket dan besar langkah pada Interrupter. Kondisi toleransi terburuk pada mekanisme belum menunjukan adanya kemungkinan kegagalan karena masih terdapat celah sebesar 0,58mm. Kegagalan berupa benturan terjadi apabila tedapat toleransi panjang pada komponen hinge dan link 01 dengan nilai lebih besar atau sama dengan 0,3 mm serta terdapat kesalahan dimensi variabel 2D menjadi 0 mm pada komponen lever 02 yang sudah jadi. Selain itu, pengaruh gaya inersia tidak membuat pin penghubung interrupter patah.