Listrik sudah menjadi kebutuhan pokok setiap manusia di dunia yang akan terus
meningkat. Oleh karena itu, diperlukan adanya penambahan pasokan tenaga listrik yang
besar dan terus ditingkatkan dalam jangka panjang. Salah satu komponen yang selalu ada
dalam suatu instalasi listrik adalah Gas Circuit Breaker yang merupakan sistem proteksi
yang berfungsi sebagai saluran penghubung antara sistem pembangkitan dengan jalur
transmisi listrik. GCB menggunakan gas Sulfur hexafluoride (SF6) sehingga dapat
menghubungkan dan memutuskan arus listrik berkapasitas besar lebih efektif dibanding Air
Circuit Breaker (AIS) pada kapasitas yang sama.
Dalam penelitian ini, dilakukan analisis pada GCB tipe 550kV 63kA buatan PT.
Hitachi Power Systems Indonesia. Masalah benturan pada mekanisme batang serta
kegagalan pin ditemukan oleh bagian Quality Assurance (QA) pada saat factory test
internal di PT. HPSI. Program simulasi perlu dibuat untuk memeriksa pengaruh dimensi
komponen pada celah antara batang dengan bracket. Selain itu, analisis kemungkinan
penyebab kegagalan juga perlu dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan yang terjadi.
Pembuatan program simulasi berbasis perangkat lunak MatLab yang divalidasi
menggunakan metode grafis digunakan untuk memeriksa besar celah antara batang dengan
bracket dan besar langkah pada Interrupter. Kondisi toleransi terburuk pada mekanisme
belum menunjukan adanya kemungkinan kegagalan karena masih terdapat celah sebesar
0,58mm. Kegagalan berupa benturan terjadi apabila tedapat toleransi panjang pada
komponen hinge dan link 01 dengan nilai lebih besar atau sama dengan 0,3 mm serta
terdapat kesalahan dimensi variabel 2D menjadi 0 mm pada komponen lever 02 yang sudah
jadi. Selain itu, pengaruh gaya inersia tidak membuat pin penghubung interrupter patah.