digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2005_TS_PP_HARMIWATI-NH_1.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Ridha Pratama Rusli

Abstrak: Tandan kosong sawit (TKS) merupakan limbah perkebunan kelapa sawit yang jumlahnya sekitar 30-35% dari tandan buah segar yang berpotensi untuk dijadikan berbagai bahan kimia karena mengandung tiga komponen utama yaitu selulosa (40%-massa), hemiselulosa (27%) dan lignin (18%). Upaya pemanfaatan limbah biomassa ini dicoba dengan mengkonversi hemiselulosa menjadi furfural. Selama ini pembentukan neural dilakukan dalam 2 tahap batch yaitu tahap pemasakan dan tahap distilasi. Furfiural yang terbentuk dari tahap pemasakan melalui reaksi seri hidrolisis dan dehidrasi tidak dapat diambil dalam fasa uap secara langsung tetapi harus didinginkan dulu dalam fasa cair dalam waktu tinggal tertentu baru setelah itu didistilasi. Jika diambil dalam fasa uap, tekanan dalam digester akan terus turun sehingga suatu saat produk tidak dapat diambil lagi. Padahal selama waktu tinggal dalam fasa cair tersebut neural akan terdegradasi atau bereaksi dengan pentosa dan senyawa lain membentuk polimer yang dapat mengurangi perolehan furfural. Oleh karena itu dicoba altematif teknik operasi lain yaitu menggunakan metode steam stripping. Steam stripping merupakan injeksi uap air bertekanan kedalam digester untuk membawa furfural keluar dari sistem reaksi. Injeksi steam dimaksudkan untuk mengembalikan tekanan dan temperatur digester setelah pelepasan uap ke digester. Disamping sebagai sistem pemanas, steam ini juga digunakan sebagai cairan pemasak dan sekaligus untuk melucuti (strip) produk furfural dari campuran reaksi. Dengan hidrolisis pada temperatur 150-170 °C selama 2-4 jam kemudian pelepasan uap perlahan-lahan menuju kolom distilasi, perolehan furfural dapat mencapai 95 g dad setiap kg bahan baku, tetapi masih memerlukan waktu pelepasan uap dad digester sampai 14 jam. Waktu proses ini tentu tidak praktis, dan masih mengakibatkan degradasi furfural. Selanjutnya dengan menggunakan metode pengambilan uap dari digester menggunakan steam dari boiler, perolehan tertinggi yang pernah didapatkan 89 g dari setiap kg bahan baku dengan waktu pelaksanaan pelepasan uap digester ke kolom distilasi lebih singkat yaitu 5 jam. Dengan demikian penggunaan metode pelepasan uap menggunakan steam lebih efisien walaupun perolehan furfural sedikit lebih kecil dad metode sebelumnya karena dari segi waktu lebih singkat.