Abstrak:
Kemitraan operasi bersama atau Joint Operation merupakan salah satu alternatif kerjasama antara dua atau lebih kontraktor untuk mengatasi berbagai kendala operasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi, seperti misalnya keterbatasan sumber daya. Pola kerjasama ini lazim ditemui pada proyek-proyek berskala besar, termasuk path proyek pembangunan jalan, di mana masing-masing pihak yang bekerjasama mempunyai keterbatasan dalam menyediakan sumber daya yang memadai.
Sayangnya, dalam pengelolaan sumber daya kemitraan Joint Operation ini ternyata tidak mudah, di mana setiap mitra mempunyai mekanisme pengelolaan sendiri dan sering kali sulit untuk memadukannya.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai adanya faktor-faktor yang di duga mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan penerapan kemitraan Joint Operation, khususnya pada proyek-proyek jalan. Pada proyek jalan yang dikaji, kemitraan Joint Operation merupakan bagian dari kewajiban yang hams dipenuhi oleh kontraktor. Namun demikian efektifitas kemitraan tersebut belum menunjukan hal yang menjanjikan, di mana keterlambatan dan berbagai masalah proyek lainnya belum juga terpecahkan. Dengan adanya identifikasi terhadap faktor-faktor tersebut, di masa mendatang pihak pemberi tugas diharapkan dapat merumuskan persyaratan tentang Joint Operation ini secara lebih baik lagi.