digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2004_TS_PP_SUPIATNA_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Permasalahan utama pengelolaan persampahan Kota Serang adalah meningkatnya jumlah sampah, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, aktivitas ekonomi masyarakat. Pengelolaan sampah Kota Serang saat ini menggunakan sistim landfill, yang banyak menimbulkan masalah, antara lain, landfill tidak optimal menampung sampah warga kota Serang, berdampak pada pencemaran dan gangguan estetika lingkungan lainnya, menimbulkan protes dari warga sekitar landfill, dan membutuhkan lahan yang luas. Tujuan penelitian adalah merumuskan fungsi-fungsi stakeholder dalam pengelolaan daur ulang sampah pada TPA Cilowong, sebagai upaya untuk mempromosikan kegiatan daur ulang di TPA Cilowong. Sasaran penelitian ini adalah mengidentifikasi stakeholder sektor informal dan sektor formal, dan mengidentifikasi hubungan antar stakeholder berdasarkan kepentingan, pengaruh dan dampaknya pada proses daur ulang sampah path TPA Cilowong. Identifkasi stakeholder daur ulang sampah yang terlibat, terdapat dua kelompok stakeholder, yaitu : (1) Stakeholder utama, terdiri dari pemulung, kepala kelompok pemulung, supervisor landfill, pengemudi truk, pengemudi bulldozer, lapak/bandaripedagang, dan industri/pabrik. (2) Stakeholder pendukung, terdiri dari Dep. Kimpraswil, BPPT, Subdin K3 Kota Serang, KLH Kab/Kota Serang dan NGO (Walhi). Fungsi-fungsi stakeholder sektor formal dan sektor informal dalam pengelolaan daur ulang sampah, antara lain : (1) Sektor formal : Pengaturan sistim persampahan yang memberikan bobot besar pada upaya daur ulang. Diharapkan Pemda membuat suatu kebijakan mengenai daur ulang. Siap untuk dipasok pada industri hilir atau sekaligus ditransformasikan menjadi bagian dari produk. Melibatkan seluruh stakeholder baik dalam teknis perencanaan, penyelenggaraan dan pengembangannya. Mengembangkan teknologi yang memberikan diversifikasi produk proses yang berkualitas secara efisien. (2) Sektor informal : Pengumpul dan penyerap daur ulang di TPA Cilowong, dalam aktivitasnya senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah kesehatan, keseiamatan dan keamanan, serta estetika lingkungan. Rekomendasi yang dapat diberikan pada sektor formal dan sektor informal antara lain : Melakukan homogenitas dan kualitas kebersihan sampah yang akan di daur ulang sedini mungkin. Penyertaan sektor swasta untuk ikut berperan menanamkan investasinya pada aktivitas daur ulang. Mendirikan sarana pendaurulangan sampah di tingkat kota, pemisahan sampah path TPSS dan pemisahan sampah pada sumbernya.