COVER Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Maria Ulfa Fidarain
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Ratnasari
» Gedung UPT Perpustakaan
Seiring berjalannya waktu industri kontruksi mengalami perkembangan yang sangat pesat untuk memenuhi kebutuhan manusia akan tempat tinggal, sarana dan prasarana yang semakin dinamis mengikuti perkembangan jaman. Perkembangan tersebut memacu inovasi pada bidang rekayasa struktur. Hal ini bertujuan agar menghasilkan material struktur yang bermutu tinggi dengan biaya yang ekonomis. Salah satu bahan kontruksi yang umum digunakan yaitu beton. Beton merupakan bahan bangunan yang terdiri dari agregat halus, agregat kasar dan pasir sebagai bahan penyusunnya serta air dan semen sebagai pengikat. Pada daerah tertentu terkadang sangat sulit untuk menemukan beberapa agregat kasar dan halus yang digunakan sebagai bahan utama dalam pembuatan beton. Untuk mengatasi permasalahan tersebut digunakanlah agregat berasal dari limbah cangkang kelapa dan reruntuhan beton (daur ulang). Baik sampel beton dari agregat cangkang kelapa maupun daur ulang memiliki karakteristik masing-masing. Untuk mengetahui karakteristik pada masing-masing sampel beton dilakukan uji tekan, yang dari pengujian tersebut akan terbentuk retakan yang memiliki sifat tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik struktur retakan yang terbentuk pada masing-masing jenis beton tersebut. Metode karakterisasi dilakukan dengan perangkat lunak Micro-CT scan. Hasil scan yang diperoleh berupa citra digital yang nantinya dari citra tersebut dilakukan analisis untuk mendapatkan beberapa parameter sifat retakan yang akan digunakan pada penelitian ini, yaitu aperture (bukaan celah retakan, dihitung menggunakan parameter structure thickness), dan connectivity density (rapat keterhubungan) dari struktur retakan. Jika ditinjau secara kuantitatif dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan antara kuat tekan dengan sifat retakan. Hubungan aperture dengan kuat tekan menunjukkan semakin besar kuat tekan maka nilai aperture semakin kecil. Akan tetapi itu hanya berlaku untuk sampel dengan agregat daur ulang sedangkan untuk sampel dengan agregat cangkang kelapa semakin besar kuat tekan maka nilai aperture semakin besar pula. Hubungan connectivity density dengan kuat tekan menunjukkan semakin besar kuat tekan maka nilai connectivity density semakin kecil.