Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini, persaingan di dalam dunia usaha
menunjukan peningkatan yang sangat pesat. Persaingan ini menuntut perusahaan harus memiliki
strategi supaya bisa memenangkan persaingan, salah satunya dengan memenangkan lelang proyek.
Pada lelang proyek aspek biaya menjadi salah satu pertimbangan utama dalam proses pelaksanaan
proyek konstruksi. Estimasi biaya yang tidak akurat akan berdampak negatif pada keseluruhan proses
konstruksi. Oleh karena estimasi merupakan acuan dalam menyusun anggaran dan digunakan sebagai
kontrol biaya proyek, maka diperlukan analisis terhadap risiko dominan sehingga dapat digunakan
sebagai dasar dalam melakukan mitigasi. PT Inti Prima Teknik adalah perusahaan yang bergerak
dibidang Manufaktur suku-cadang dan jasa khusunya berupa logam dan karet. Proyek-proyek yang
dikerjakan oleh PT IPT berasal dari perusahaan-perusahaan BUMN. Untuk mendapatkan proyek itu
perlu dilakukan lelang tender dengan beberapa pesaing. Pada keberlangsungan lelang tender tersebut
PT IPT beberapa kali harus mengalami kekalahan karena nilai yang di masukan kalah kecil di banding
perusahaan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu apa saja risiko-risiko yang menyebabkan
terjadi nya kenaikan harga pada penawaran tender sehingga menyebabkan kekalahan.
Melalui penelitian ini PT IPT akan melakukan evaluasi terhadap lelang tender dengan menganalisa
factor eksternal dan internal dengan menggunakan analisa SWOT. Data primer yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari wawancara yang dilakukan dengan pemimpin perusahaan dan beberapa
petinggi yang terlibat langsung dalam perumusan harga tender. Data sekunder dikumpulkan dari
dokumen-dokumen perusahaan terkait lelang tender. Dengan menggunakan teori dan data tersebut
kemudian bisa dirumuskan risiko apa saja yang berpeluang menjadi penyebab kenaikan harga tender.
Hasil dari data tersebut dKemudian data tersebut akan diolah menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP.)
Hasil dari AHP itu ditemukan ada 5 kandidat yang menjadi penyebab kekalahan tender. Ke 5 risiko
itu adalah profit, tax, jumlah tenaga kerja, tenaga kerja berskil dan inflasi. Sehingga dari risiko
tersebut bisa di cari mitigasi dan implementasi yang dapat digunakan sebagai parameter pembantu
dalam merumuskan harga pada lelang tender selanjutnya.