digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002_TS_PP_MURSALIANTO_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak : Pusat kota yang merupakan indikator pengenalan identitas sebuah kota merupakan melting pot dengan keberagaman fisik, fungsi dan sosial budaya yang berdampak terjadinya alkulturasi sosial budaya perkotaan. Alkulturasi budaya tersebut berakibat masuknya norma-norma baru yang melemahkan budaya yang sudah ada serta melunturkan struktur ruang kota tradisionil yang telah terbentuk. Degradasi fisik fungsional sungai dan lingkungan strategi serta budaya kota sungai yang meluntur akibat masuknya norma baru tersebut mengakibatkan mengaburnya citra Kota Banjarmasin sebagai kota sungai. Untuk memperkuat citra Kota Banjarmasin malalui panataan ruangnya diperlukan suatu perangkat perancangan yang tanggap terhadap elemen identitas kota sungai tersehut yang dituangkan ke dalam rumusan perinsip perancangan pusat kotanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merumuskan prinsip perancangan yang mempertimbangkan elemen identitas kota sungai dalam upaya membentuk citra Pusat Kota Banjarmasin sebagai kota sungai. Adapun sasaran untuk mencapai tujuan tersebut adalah merumuskan indikator normatif elemen pembentuk identitas kota sungai, merumuskan prinsip normatif perancangan pusat kota bercitra kota sungai, mendeskripsikan elemen-elemen pembentuk identitas Kota Banjarmasin sebagai kota sungai serta merumuskan prinsip perancangan Pusat Kota Banjarmasin sebagai pusat kota yang bercitra kota sungai. Berdasarkan dari hasil analisis potensi-kendala dan fotografik dengan metode pendekatan eksploralif dan preskriptif diperoleh, bahwa elemen identitas Kota Sungai Bannjarmasin dapat dikaji melalui aspek letak geografis, dan aspek budaya sungai yang dikembangkan kedalam karakteristik fisik dasar, pola dasar struktur ruang kota sungai, identitas norma budaya sungai dan peranan penting sungai terhadap perkembangan Kota Banjarmasin, yang secara umum kriteria tersebut telah dimiliki oleh Kota Banjarmasin sebagai jiwa dari kotanya. Elemen pembentuk identitas Kota Sungai Banjarmasin ini dikolaborasikan dengan konteks ruang perkotaan untuk merumuskan aspek perancangan Pusat Kota Banjarmasin yang meliputi aspek sungai, aspek tata guna lahan, aspek akses dan sirkulasi, aspek visual dan aspek lansekap. Melalui aspek perancangan terkait tersebut diturunkan lagi menjadi komponen perancangan untuk merumuskan prinsip perancangan yang sesuai dan menjawab persoalan degradasi citra dan krisis identitas di Pusat Kota Banjarmasin.