ABSTRAK Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti COVER Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti BAB 1 Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti BAB 2 Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti BAB 3 Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti BAB 4 Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti BAB 5 Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti PUSTAKA Ilham Lukman Nurhakim
PUBLIC Alice Diniarti
Beban mekanik berupa impact dan abrasi merupakan dua jenis beban yang saling
bertolak belakang. Kedua beban tersebut masing-masing mampu diatasi dengan
ketangguhan dan kekerasan pada material. Sifat mekanik berupa ketangguhan dan
kekerasan sulit dimiliki dalam satu material sekaligus. Baja mangan austentik ASTM
A-128 Grade C memiliki fasa dominan berupa austenit yang memiliki ketangguhan
yang baik, namun keberadaan karbida pada batas butir menyebabkannya getas. Proses
perlakuan panas dua tahap terhadap baja mangan austenitik ASTM A-128 Grade C
mampu meningkatkan ketangguhan dan kekuatan. Fasa yang dihasilkan dari perlakuan
panas dua tahap yaitu austenit sebagai matriks yang didalamnya terdapat koloni karbida
berukuran kecil atau disebut dispersed hardened austenite. Pembentukan dispersed
hardened austenite didalam matriks austenit mampu meningkatkan kekuatan karena
mampu menghalangi pergerakan dislokasi ketika deformasi plastis terjadi. Sedangkan
matriks dominan berupa austenit dapat mengalami transformasi menjadi martensit
ketika dideformasi plastis sehingga kekerasannya meningkat. Dalam prosesnya,
pemanasan tahap pertama pada temperatur 625oC selama 4,5 jam untuk membentuk
perlit, serta tahap kedua pada 1000oC selama 1,5 jam untuk membentuk dispersed
hardened austenit. Penelitian ini menunjukan bahwa dispersed hardened austenite
mampu meningkatkan sifat mekanik pada baja mangan austenitik ASTM A-128 Grade
C dengan meningkatnya ketangguhan sebesar 17 kali dibandingkan dengan kondisi ascast.