digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak : Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi kontrol proses, kini terdapat desakan pada industri-industri proses kimia untuk mengunakan teknologi DCS. Namun demikian, kenyataan praktis mengindikasikan bahwa tingkat pemfungsian teknologi DCS ini masih belum optimal, dan kinerja pengontrol PID pada DCS belum memuaskan. Hal ini tak jarang mendorong operator untuk beralih ke modus pengoperasian pengontrol PID secara manual (manual loader). Mengamati fenomena demikian, sering kali orang menduga bahwa faktor penyebabnya adalah : rendahnya kompetensi manuasia (operator) atau teknologi pendukung yang tidak memadai. Dalam tugas akhir ini, perhatian ditujukan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pengoperasian proses yang menggunakan pengontrol PID. Penelitian ini menggunakan SPC (Statistical Process Control) untuk mengukur kinerja pengoperasian pengontrol PID secara statisik, dan teori sibernetika untuk mendeskripsikan pola alur informasi interaksi manusia-mesin. Teori sibernetika yang digunakan adalah yang dikembangkan oleh W. Ross Ashby, yang dapat mendeskripsikan alur-alur informasi interaksi manusia-mesin. Penelitian ini berfokus pada permasalahan pengontrolan aliran steam ke Primary Reformer di Pabrik Ammoniak Pusri-IB, yang umumnya dioperasikan secara manual. Pengumpulan data dilakukan pada pengoperasian pengontrol baik secara auto maupun manual. Analisa memperlihatkan bahwa pengoperasian secara auto menghasilkan nilai process variable cenderung berada di atas harga rata-rata. Hal ini bersesuaian dengan pembebanan yang relatif besar pada proses downstream,, dibandingkan dengan pengoperasian manual. Model sibemetika pengoperasian secara auto memperlihatkan pola sistem tertutup dengan umpan balik, sedangkan modus manual memperlihatkan pola sistem terbuka. Secara keseluruhan, riset ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut: (i) faktor interaksi manusia-mesin memberikan pengaruh yang berarti terhadap kinerja regulasi, (ii) alat-alat analisis sibemetika dan SPC berpotensi untuk menjadi sarana untuk melakukan technical assessment bagi kinerja otomasi industri proses.