Abstrak PT. Kereta Api (Persero) selama ini untuk pengadaan sarana, prasarana dan suku cadang kereta api masih mengimport dari luar negeri. sehingga akan menghadapi permasalahan yang lebih komplek dibanding jika perusahaan hanya bergelut di pasar dalam negeri.
Salah satu permasalahan penting adalah masalah kurs valuta asing. Pergerakan kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi kinerja sebuah perusahaan yang mempunyai transaksi payable (pembayaran) dalam beberapa valuta asing.
Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah adanya kerugian akibat selisih kurs, hal itu terjadi karena sebagian besar pengadaan sarana dan suku cadang masih di import, time lag yang cukup lama antara kontrak pembelian dan pembayaran dan pengkonversian Rupiah menjadi US Dolar yang dilakukan selama ini menggunakan kurs spot, sehingga depresiasi Rupiah terhadap US Dolar yang terjadi telah menyebabkan perusahaan menderita kerugian akibat selisih kurs tersebut.
Dari basil penelitian, penulis mengajukan saran agar perusahaan melakukan hedging (lindung nilai) terhadap transaksi payablenya. Mengingat dengan penerapan teknik hedging tersebut perusahaan akan mendapatkan kepastian dana untuk transaksinya dan juga bisa mengurangi resiko terhadap fluktuasi kurs valuta asing tersebut. Adapun teknik tersebut adalah Money Market baik dengan uang sendiri maupun pinjaman, forward contract, option contract dan meminjam dalam valuta asing dan melakukan transaksi swap.