COVER Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Riana Cundasari
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Saat ini, dalam bidang pencitraan molekular sebagai metode diagnosis berfokus pada
pengembangan radiofarmaka yang menargetkan proliferasi DNA, mRNA, atau molekul protein
(reseptor) yang merupakan ciri khas dari perkembangan dini kanker. Pada penelitian ini digunakan
teknik penambatan molekul untuk memprediksi interaksi senyawa obat antikanker yang dilabel
dengan radioisotop teknesium-99m sebagai agen baru untuk pencitraan kanker. Delapan senyawa
antikanker dilabel dengan teknesium-99m dan dilakukan penambatan molekul.
99m
Tc-azacitidine,
99m
Tc-dacarbazine,
99m
Tc-fluorouracil, dan
99m
Tc-hydroxyurea memiliki afinitas yang baik terhadap
protein p21 yang diproduksi oleh onkogen H-ras sehingga dapat berperan dalam deteksi dini kanker.
Sedangkan
99m
Tc-cytarabine,
99m
Tc-fludarabine, dan
99m
Tc-bleomycin memiliki afinitas yang baik
terhadap DNA. Penambatan molekul mengkonfirmasi pelabelan dengan teknesium terhadap
senyawa-senyawa ini tidak banyak berpengaruh pada pengikatan senyawa terhadap reseptor dan
berpotensi menjadi agen baru pencitraan kanker.