digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2001_TS_PP_WIDIASTUTI_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak: Masyarakat di Desa Mancagahar (Kecamatan Pameungpeuk) dan Desa Pamalayan (Kecamatan Cikelet) Kabupaten Garut memanfaatkan rumput laut untuk makanan, agar kertas clan dodol agar. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan rumput taut yang dipanen dari alam oleh masyarakat setempat. Pengumpulan data dilakukan dengan survei, wawancara dan analisis vegetasi taut, dengan lokasi pengambilan sampel pada 5 stasiun yaitu 1 m dari garis pantai (stasiun 1), 50 m dari Stasiun 1 (stasiun 2), 100 m dari stasiun 2 (stasiun 3), 150 m dari stasiun 3 (stasiun 4) dan 200 m dari stasiun 4 (stasiun 5). Strategi pengelolaannya diperoleh dengan perhitungan potensi maksimum lestari (MSY) clan analisis SWOT. Di lokasi penelitian ditemukan 16 jenis (10 suku) dan 8 jenis diantaranya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Nilai penting tertinggi jenis yang dimanfaatkan adalah agar merah (Gracilaria sp.) pada stasiun 5 sebesar 62,63%. Indeks keanekaragaman jenis antara 0,4623-0,6494. Stasiun 4 dan 5 memiliki kesamaan jenis tertinggi (90,91%). Agar merah (Gracilaria sp.) memberikan kontribusi terbesar terhadap total jumlah panen (29,21%) dengan nilai manfaat Rp.1.477.420,-/thn. Usaha pembuatan agar kertas layak untuk dikembangkan dengan nilai B/C Ratio 1,43 dan waktu batik modal 2 tahun 5 bulan. Potensi maksimum lestari sebesar 14,6126 ton/thn. Berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan, diperoleh bahwa kekuatan yang dimiliki adalah keanekaragaman jenis yang dimanfaatkan cukup tinggi dan ketersediaannya di alam sepanjang tahun. Peluarrgnya adalah budidaya clan pengembangan usaha pengolahan dengan menambah modal dari Bank. Kelemahannya adalah ombak besar, tingkat pendidikan dan pengetahuan pemanen relatif rendah. Ancamannya adalah cara panen yang kurang benar, dan harga yang tidak stabil. Strategi pengelolaan yang diusulkan yaitu regulasi, budidaya dan alternatif pekerjaan selain memanen rumput taut.