digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Giovanni Kunto Risrian
PUBLIC TINI SUPARTINI

BAB 1 Giovanni Kunto Risrian
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Giovanni Kunto Risrian
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Giovanni Kunto Risrian
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Giovanni Kunto Risrian
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Giovanni Kunto Risrian
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Giovanni Kunto Risrian
PUBLIC TINI SUPARTINI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 dan 120 mesh pada perekat phenol formaldehyde (PF) terhadap karakteristik kayu lapis sengon. Perlakuan pada penelitian ini adalah kadar filler yang ditambahkan pada perekat phenol formaldehyde 100% dan hardener 9%. Variasi filler yang digunakan pada kontrol adalah tepung industri 9%, dibandingkan dengan filler kulit kayu surian ukuran 100 mesh kadar 8% (A); 10% (B); 12% (C) dan filler kulit kayu surian ukuran 120 mesh kadar 8% (D); 10% (E); 12% (F). Parameter uji yang diamati meliputi karakteristik perekat yang terdiri dari viskositas, kadar padatan perekat dan pH, sifat fisis kayu lapis meliputi kadar air dan kerapatan, sifat mekanis kayu lapis meliputi tensile strength dan bending strength, serta delaminasi dan emisi formaldehida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 mesh dengan kadar 10% dan filler kulit kayu surian ukuran 120 mesh dengan kadar 12% menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kerapatan dan kadar air kayu lapis sengon. Penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 mesh pada kadar 12% menunjukkan nilai emisi formaldehida terendah. Penurunan nilai emisi formaldehida antara kontrol dengan filler kulit kayu surian berukuran 100 mesh pada kadar 12% adalah sebesar 55% dan menyebabkan kenaikan kelas emisi formaldehida dari F*** pada kontrol menjadi kelas emisi formaldehida F****. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan filler kulit kayu surian sebagai substitusi tepung industri pada industri kayu lapis sangat menjanjikan, karena selain dapat menekan biaya melalui pemanfaatan limbah kulit kayu, juga dapat menurunkan nilai emisi formaldehida.