digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Harfi Maulana
PUBLIC Alice Diniarti

Elektrokardiogram merupakan salah satu alat yang digunakan untuk studi elektrofisiologi jantung. Elektrofisiologi jantung merupakan aktivitas listrik jantung yang dapat direkam dan diinterpretasikan dalam sebuah gelombang yang disebut gelombang elektrokardiogram (EKG). Pola gelombang EKG dapat digunakan untuk diagnosis dini penyakit jantung, studi efek bahan kimia dan obat-obatan terkait jantung. Untuk mempelajari pola gelombang EKG dibutuhkan hewan model seperti tikus putih wistar (Rattus norvegicus). Perekaman gelombang EKG pada tikus memiliki keterbatasan seperti sulitnya membatasi pergerakan tikus. Salah satu cara untuk membatasi pergerakan tikus yaitu dengan menggunakan obat bius atau anestesi. Namun, penggunaan obat bius dapat mempengaruhi parameter elektrofisiologi jantung. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat berbasis kandang non-anestesi dan noninvasive yang dapat digunakan untuk perekaman gelombang EKG dengan menggunakan Wireless Mice Electrocardiogram (WIM EKG). Perekaman gelombang EKG dilakukan secara kontinu selama 7,5 menit yang terbagi menjadi tiga waktu pengambilan data yaitu waktu ke-I (0-2,5 menit), waktu ke-II (2,5-5 menit), waktu ke-III (5 -7,5 menit). Penelitian ini menggunakan 5 ekor tikus jantan dan 5 ekor betina tanpa perlakuan (tikus normal). Hasil pengamatan dari ketiga waktu pengambilan data pada tikus jantan maupun betina menunjukkan bahwa pada durasi gelombang P dan interval QRS tidak terdapat perbedaan signifikan, tetapi untuk durasi interval ST, interval QT, interval RR, dan denyut jantung menunjukkan perbedaan secara signifikan. Dari semua karakteristik EKG yang diamati, waktu optimal pengambilan data sehingga diperoleh data yang paling mendekati karakteristik tikus normal adalah pengambilan data waktu ke-II pada jantan maupun betina, dengan karakteristik gelombang EKG jantan dan betina berturut-turut yaitu gelombang P sebesar 23,7 & 25,2 ms, interval QRS sebesar 54,4 & 61,3 ms, interval ST sebesar 30,6 & 32,6 ms, interval QT sebesar 93,4 & 106,5 ms, interval RR sebesar 128,1 & 144,1 ms, dan denyut jantung 420,55 & 470,69 bpm. Berdasarkan analisis karakteristik gelombang EKG yang dilakukan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa perangkat berbasis kandang dapat digunakan sebagai alternatif teknis untuk membantu perekaman gelombang EKG hewan uji dalam kondisi sadar, dengan waktu optimal pada 2,5 – 5 menit.