digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Hafizh Muhammad Rasyid
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Hafizh Muhammad Rasyid
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Hafizh Muhammad Rasyid
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Hafizh Muhammad Rasyid
Terbatas Alice Diniarti
» ITB

BAB 3 Hafizh Muhammad Rasyid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Hafizh Muhammad Rasyid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Hafizh Muhammad Rasyid
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Hafizh Muhammad Rasyid
PUBLIC Alice Diniarti

Perangkat elektroensefalograf (EEG) saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk aplikasi teknologi Neurofeedback dalam berbagai studi kasus gangguan motorik. Pusat aktivitas sensorik-motorik di otak diwakili oleh gelombang Mu sebagai indikator berjalannya proses pengolahan kemampuan motorik. Pada kasus fisioterapi pasien pasca-stroke, desain fisioterapi seringkali masih bertumpu pada kemampuan fisik aktif dengan durasi yang lama sehingga membuat pasien mudah mengalami demotivasi. Desain yang berlandaskan pada prinsip Neurofeedback masih belum banyak diimplementasikan dan telah diuji-cobakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas citra motorik individu yang ditinjau dari desinkronisasi (aktivasi mirror neuron) gelombang Mu dalam durasi eksekusi yang singkat dengan jumlah repetisi yang telah ditentukan. Lima naracoba melangsungkan eksekusi citra motorik tangan menggenggam bola kecil selama 2 detik mengikuti perintah stimulus visual yang ditampilkan di layar komputer berupa genggaman tangan kiri atau kanan selama 2 detik pada fase eksekusi dengan fase interval yang beragam (2-6 detik). Data gelombang Mu direkam dengan elektroda EEG Emotiv yang terpasang pada area sensorimotor otak di kanal FC5 dan FC6. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan performansi yang berbeda nyata diantara kedua hemisfer otak seluruh naracoba berdasarkan jumlah rasio desinkronisasi Mu. Respons seluruh naracoba berbeda satu sama lain, yang dapat dilihat berdasarkan respons terhadap stimulus dan dominansi hemisfer. Hasil yang diperoleh mengindikasikan bahwa setiap individu memiliki keunikan tersendiri dalam merespon stimulus sehingga desain fisioterapi citra motorik dengan durasi singkat berulang bagi pasien pasca-stroke dapat menjadi pilihan praktis dalam evaluasi neurofeedback fisioterapi.