digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Siti Maryam Nur Annisa
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kayu lapis sengon dengan penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 dan 120 mesh terhadap perekat urea formaldehida (UF) dan Melamin Urea Formaldehida (MUF) dengan kadar berturut-turut 4%, 8% dan 12%. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sumber Graha Sejahtera unit Balaraja, Kabupaten Tangerang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan 7 perlakuan dengan 3 ulangan. Pembuatan filler kulit kayu surian dilakukan di Laboratorium Kehutanan, Institut Teknologi Bandung, Kampus Jatinangor dengan menumbuk kulit kayu surian secara manual kemudian dihaluskan menggunakan ball milling konvensional dan disaring dengan saringan berukuran 100 mesh dan 120 mesh. Komposisi perekat terdiri dari perekat urea formaldehida, perekat melamin formaldehida, hardener, padatan urea, tepung terigu dan tepung industri untuk kontrol, filler berukuran 120 mesh untuk perlakuan kadar 4% (A), 8% (B), 12% (C) dan filler berukuran 100 mesh untuk perlakuan kadar 4% (E), 8% (F), 12% (G). Parameter yang diamati meliputi karakteristik perekat yang tediri dari pH, kadar padatan dan viskositas; sifat fisis kayu lapis yang terdiri dari kadar air dan kerapatan; sifat mekanis kayu lapis yang terdiri dari keteguhan tarik, keteguhan lentur dan keteguhan patah, serta delaminasi dan emisi formaldehida dengan mengacu pada standar JAS tahun 2014. Berat labur perekat yang digunakan adalah 30 g/cm2 dengan 5 lapisan. Pengempaan dengan kempa dingin pada suhu ±300C dan tekanan 4,15 MPa selama 15 menit dan kempa panas pada suhu kempa ±1100C dan tekanan kempa 4,15 MPa selama 2,9 menit. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan analisis DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan filler kulit kayu surian mempengaruhi karakteristik kayu lapis meliputi kadar air, kerapatan, keteguhan tarik, keteguhan patah arah long dan keteguhan lentur arah long, tetapi tidak memberikan pengaruh terhadap delaminasi, keteguhan patah arah cross, keteguhan lentur arah cross emisi formaldehida. Nilai emisi formaldehida yang dihasilkan rata-rata berada di kelas F3. Dapat disimpulkan bahwa penambahan filler kulit kayu surian berukuran 120 mesh dengan kadar 12% dapat menurunkan kelas emisi formaldehida jika dibandingkan dengan kontrol yaitu dari kelas F3 menjadi kelas F4.