digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Endah Nuraswiputri
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Endah Nuraswiputri
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Dokumentasi dijital tiga dimensi (3D) bangunan dapat digunakan untuk banyak aplikasi, beberapa contohnya seperti untuk navigasi dalam gedung, upaya mitigasi, evaluasi keandalan bangunan maupun untuk 3D kadaster. Model dijital 3D Bangunan dapat mengacu ke struktur data CityGML yang mempunyai tingkat kedetilan (LoD, level of detail) dari 0 sampai dengan 4. Tingkat perincian yang dibuat, dapat berdasarkan kebutuhan aplikasi yang akan menggunakan model tersebut. Terdapat banyak metode pengambilan data yang digunakan untuk dokumentasi 3D, salah satunya menggunakan metode SLAM. SLAM sendiri berarti Simultaneous Localization and Mapping. Pada Tugas Akhir ini, dilakukan dokumentasi 3D bangunan menggunakan metode 3D SLAM dan selanjutnya digunakan untuk pemodelan bangunan CityGML dengan tingkat kedetilan LoD2+. LoD2+ adalah model bangunan dengan geometri luar (eksterior) bangunan berupa detil atap dan fasad yang kosong serta geometri dalam bangunan (interior) berupa poligon 3D fasad dari ruangan. Data yang akan digunakan adalah data awan titik interior bangunan serta data eksterior bangunan. Untuk data awan titik interior bangunan, diambil dengan menggunakan GeoSLAM sedangkan untuk data eksterior bangunan digunakan data hasil ekstrusi dari data atap gedung KOICA, dimana data telah memiliki format CityGML. Selain kedua data yang telah disebutkan, terdapat data IFC bangunan KOICA. Data ini digunakan sebagai referensi data interior dalam melakukan registrasi. Awan-awan titik pada data interior kemudian dijadikan masukan untuk pembuatan model tiga dimensi bangunan (poligon 3D). Untuk memodelkan bangunan secara tiga dimensi digunakan perangkat lunak PolyFit. PolyFit mengolah data awan titik menjadi segmen-segmen planar yang kemudian dijadikan model yang telah terekonstruksi. Setelah itu, tahap transformasi dan penggabungan model 3D dilakukan dengan metode point pairs picking serta manual pada perangkat lunak CloudCompare. Model tiga dimensi kemudian diklasifikasikan berdasarkan semantik-semantiknya untuk membangun model CityGML bangunan LoD2+. Proses ini dilakukan secara otomatis pada program yang telah ada. Hasil akhir ini, diharapkan dapat menjadi referensi dalam hal pemodelan tiga dimensi bangunan pada masa yang akan datang.