digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2002_TS_PP_WIDJANARKO_1.pdf
PUBLIC Irwan Sofiyan

Abstrak : Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, sangat membutuhkan infrastruktur telekomunikasi maritim yang memadai. Saat ini untuk memenuhi kebutuhan telekomunikasi di kapal-kapal laut, terutama kapal penumpang, masih dirasa belum memenuhi harapan. Hal ini disebabkan karena jasa telekomunikasi yang disediakan oleh INMARSAT dan ACeS masih terlalu mahal. Dengan diperbolehkannya Earth Station on board Vessel (ESV) beroperasi pada band frekuensi Fixed Satellite Service (FSS) oleh ITU-R, membuka peluang bagi operator telekomunikasi untuk mengembangkan usaha di bidang pelayanan telekomunikasi terpadu di kapal-kapal laut dengan tarif yang lebih terjangkau bagi para penumpang. Pada tesis ini dirancang suatu sistem komunikasi maritim komersial, yang dapat memberikan layanan berupa Wartel dan Warnet maritim yang subsistem basebandnya mengacu kepada teknologi VoIP, sedangkan untuk sub sistem RF digunakan VSAT dengan antena autotrack .Hub station yang berada di SPU Cibinong berfungsi sebagai gateway ke PSTN. Pada rancangan ini terlebih dahulu dilakukan analisa interferensi yang ditimbulkan oleh ESV terhadap Sistem Radio Terestrial, dimana diusahakan agar ESV tidak menimbulkan gangguan ke sistem eksisting. Selanjutnya dilakukan perhitungan redaman hujan berdasarkan model Crane Global dan ITU-R 2001 untuk analisa perhitungan link budget sistem satelitnya. Setelah didapatkan sistem yang optimal kemudian dilakukan analisa terhadap kelayakan investasinya. Untuk kondisi terburuk dimana terdapat 10 kapal yang aktif, dengan menjaga keberadaan ESV diatas 98 km dari FSR maka sistem tidak akan menimbulkan gangguan ke stasiun radio relay terestrial tersebut. Dengan menetapkan tarif wartel sebesar Rp 6.850,-/menit dan tar 4f warnet sebesar Rp 250,-/menit sistem ini menghasilkan IRR 60 % dan Payback Period 1 tahun 7 bulan serta cukup tahan terhadap kondisi ekonomi yang berubah-ubah.