Abstrak :
Pengaruh Infiltrasi Uap Air Secara Siklik Kedalam Campuran Beton Aspal. Alizar, 2001. Bidang Khusus Rekayasa Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Program Pascdsarjana, Institut Teknologi Bandung.
Pengaruh infiltrasi uap air secara siklik terhadap campuran beton aspal dapat menyebabkan kenisakan path lapisan perkerasan beton aspal, karena beton aspal (Asphalt Concrete, AC) tidak tahan terhadap pengaruh uap air secara siklik, air permukaan, suhu, dan kelembaban internal yang akan mengakibatkan proses oksidasi terhadap campuran beton aspal.
Benda uji yang digunakan adalah campuran beton aspal dengan 2 jenis filler yang berbeda (abu batu clan abu baja) dengan persentase aspal terhadap campuran agregat adalah 5 kadar aspal yaitu ; 5,5 %, 6 %, 6,5%, 7 % dan 7,5 % untuk mendapatkan kadar aspal optimum (KAO). Pada ,benda uji, dengan masing-masing kadar aspal optimumnya, dilakukan pengujian pengaruh uap air untuk melihat indek durabilitas campuran beton aspal, untuk itu diiakukan 4 (empat) jenis pengujian yaitu; Marshall immersion (30 menit dan 24 jam), perendaman dengan air pada suhu ruang, infiltrasi uap air secara siklik clan pengaruh uap air dan air pada kondisi lingkungan di daerah terbuka.
Akibat pengaruh uap air secara sildik dengan berbagai kondisi pengujian diatas, diiakukan uji Marshall untuk menentukan stabilitas clan kemudian di dapatkan nilai indek kekuatan sisa yang menunjukan indek durabilitas campuran beton aspal selama siklus 10, 20, 40, 80 hari.
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan bahwa indek kekuatan sisa dan indek durabilitas pada pengujian pengaruh infiltrasi uap air secara siklik lebih menunjukan pola durabilitas yang ideal clan lebih signifikan dibandingkan dengan pengujian Marshall immersion, perendaman dengan air dan pengaruh uap air dan air di lingkungan dperah terbuka. Dengan demikian hasil infiltrasi uap air secara siklik dapat digunakan untuk menilai keawetan campuran beraspal. Indek durabilitas kedua, pada campuran filler abu batu clan abu baja adalah sebagai berikut; untuk pengaruh uap air secara siklik adalah 10.84 % clan 9.36 %, untuk perendaman dengan air adalah 6,5 % clan 17.41 % clan penganih uap air clan air di lingkungan daerah terbuka adalah -12.01 % dan 2.86 %.