Perkembangan teknologi berkembang dengan pesat dan meliputi berbagai sector, termasuk di antaranya
sektor finansial. Salah satu bukti perkembangan teknologi di bidang finansial adalah dengan
perkembangan metode pembayaran seperti pembayaran elektronik. Seiring dengan kebutuhan manusia
yang terus berkembang, teknologi yang tersedia saat ini mungkin tidak relevan untuk memenuhi
kebutuhan manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji
faktor – faktor yang mempengaruhi intensi konsumen untuk mengadopsi pembayaran elektronik.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara intensi konsumen untuk mengadopsi
pembayaran elektronik dengan Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Manfaat yang Dirasakan,
Persepsi Risiko, Persepsi Kepercayaan, Kompatibilitas, dan Persepsi Biaya. Penelitian ini
menggunakan Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1985) untuk
mengembangkan variabel. Data untuk penelitian ini diambil melalui kuisioner online yang
menggunakan Skala Likert dan disebarkan kepada 100 responden di Bandung dengan metode purposive
sampling. Hasil dari kuisioner tersebut diukur dengan menggunakan metode analisis jalur untuk
menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Hasil dari penelitian ini menunjukan
bahwa persepsi biaya dan kompatibilitas berhubungan secara signifikan dengan intensi konsumen untuk
mengadopsi pembayaran elektronik, dengan kompatibilitas sebagai faktor yang paling memengaruhi
intensi konsumen dalam mengadopsi metode pembayaran elektronik.
Penelitian ini diharapkan memberikan hasil mengenai hubungan signifikan antara intensi konsumen
untuk mengadopsi pembayaran elektronik dengan dengan Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi
Manfaat yang Dirasakan, Persepsi Risiko, Persepsi Kepercayaan, Kompatibilitas, dan Persepsi Biaya
agar dapat memberikan manfaat bagi perusahaan penyedia jasa pembayaran elektronik untuk
mengembangkan servis mereka kepada konsumen mereka.